Dalam kehidupan semua orang selalu diperhadapkan dengan situasi penuh tekanan dan kondisi yang tidak menyenangkan, dan seringkali memaksakan diri terhadap sesuatu yang justru dapat merugikan kita.
Dengan kata lain terkadang kita terlalu jahat dan cenderung menyalahkan diri sendiri, apalagi di saat membuat kesalahan dan menghadapi kegagalan.Mengalami kondisi seperti itu sangat mengganggu mental atau batin seseorang, sehingga hal ini penting untuk diperhatikan.
Gambar. Berdamai dengan diri sendiri sebagi proses self healing. Sumber. pixabay.com |
Melakukan self healing mungkin menjadi pilihan yang baik sebagai bentuk pengobatan luka batin. Orang biasanya membuat aktivitas tersebut dengan jalan-jalan atau pergi ke tempat rekreasi lainnya, namun hal itu akan menjadi tidak terlalu berguna apabila kita belum bisa berdamai dengan diri sendiri.
Sebenarnya bentuk self healing yang baik salah satunya adalah berdamai dengan diri sendiri. Untuk itu pada pembahasan ini kita akan mencoba mengenal lebih jauh mengenai konsep dasar, manfaat dan cara-caranya.
Mengenal Konsep Berdamai dengan Diri Sendiri
Berdamai dengan diri sendiri adalah bentuk atau sikap seseorang dalam mengasihi dan peduli terhadap diri sendiri. Dalam pandangan Carl Rogers (1961) yang merupakan tokoh psikoterapis humanistik terkemuka, telah mengembangkan suatu terapi konseling cukup terkenal yang berpusat pada pemahaman pasien atau dikenal dengan Client-Centered Therapy.
Menurut Rogers (1961) sikap berdamai dengan diri sendiri dapat terjadi pada saat seseorang mampu mengalami suatu konsep diri yang positif, serta memiliki kecenderungan dalam mengaktualisasikan dirinya. Maksud dari konsep diri yang positif adalah ketika individu memiliki pandangan positif terhadap dirinya sendiri seperti menerima, menghargai kelebihan dan kekurangannya serta tidak menghardik dirinya.
Di sisi lain maksud dari kemampuan untuk mengaktualisasikan diri sebagai suatu konsep diri yang positif adalah suatu dorongan batin agar terus tumbuh dan berkembang demi menjadikan dirinya sebagai versi terbaik.
Arti dari berdamai dengan diri sendiri juga dikemukakan oleh Kristin Neff (2003) yang merupakan tokoh psikologi sosial, dan cukup terkenal dalam membicarakan hal ini dalam konsep self compassion atau sikap belas kasih dan penerimaan diri sendiri.
Menurut Neff (2003) sikap berdamai dengan diri sendiri adalah sebagai bentuk praktik untuk memberikan dukungan maupun pengertian terhadap diri sendiri, yaitu pada saat individu tersebut mengalami masa-masa kehidupan yang penuh kesulitan dan kegagalan.
Konsep self compassion atau sikap berdamai dengan diri sendiri ini bukan berarti kita harus menjaadi orang yang tidak bertanggung jawab, lari dari masalah dan keyataan atau mencari alasan pembenaran terhadap kesalah yang kita buat. Akan tetapi sikap berdamai dengan diri sendiri adalah bagian dari penerimaan terhadap setiap kesalahan dan masa-masa sulit, serta mencari solusi tanpa menghardik atau menyalahkan diri sendiri.
Dengan demikian apa yang dimaksud dengan berdamai dengan diri sendiri artinya adanya sikap lembut, pengertian dan peduli terhadap diri. Bentuk praktik dari sikap belas kasih pada diri sendiri ini juga sebenarnya dapat membantu seseorang untuk mengkritik dirinya sendiri dan meningkatkan ketenangan atau kesejahteraan emosional.
Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri Sebagai Proses Self Healing
Self healing adalah proses, aktivitas atau upaya seseorang untuk melakukan suatu bentuk pemulihan dan pengobatan luka batin. Cara yang dilakukan juga tidak seperti mengkonsumsi obat-obatan seperti pada proses penyembuhan atas derita luka fisik.
Ada beragam cara melakukan self healing yang dilakukan oleh banyak orang, seperti traveling, jalan-jalan ke pantai maupun ke tempat rekreasi lainnya. Namun hal itu tidak akan terlalu memberikan kesejahteraan psikologis, apabila kita masih belum bisa berdamai dengan diri sendiri.
Baca Juga: 9 Jenis Self Healing dan Manfaatnya.
Apa penting berdamai dengan diri sendiri? Tentu hal itu sangat penting dan merupakan fondasi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan psikolgis atau emosional seseorang. Karena berjalan ke manapun dengan batin yang belum berdamai, maka hal itu masih menyisakan rasa cemas, ketidakpuasan serta mudah terpengaruh dengan opini orang lain.
Pentingnya berdamai dengan diri sendiri juga memberikan pengaruh pada seseorang untuk berhubungan dengan orang lain. Jika tidak menerima dan mencintai diri sendiri dengan baik, maka akan sulit bagi seseorang untuk bisa mencitai orang lain dengan tulus.
Batin yang damai adalah memberikan seseorang untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dan bermakna untuk dirinya serta orang lain di lingkungan sekitarnya. Di sisi lain ketika individu mampu berdamai dengan diri sendiri, mereka juga lebih teguh terhadap nilai-nilai dan keyakinannya, serta lebih mampu menangani stres maupun tekanan dalam kehidupupan.
Dengan demikian pentingnya berdamai dengan diri sendiri merupakan bentuk terapi bermanfaat, dan sebagai cara self healing yang baik yaitu tidak terasing dari lingkungan sekitar. Sehingga berdamai dengan diri sendiri memberikan gambaran bahwa kita jangan membenci diri sendiri maupun orang lain.
Manfaat Berdamai dengan Diri Sendiri
Selain mengenal apa pentingnya berdamai dengan diri sendiri adalah mengetahui lebih lanjut tentang manfaat dari berdamai dengan diri sendiri. Karena hal itu juga merupakan faondasi bagi kebahagiaan dan kesejahteraan emosional. Berikut ini juga akan dijelaskan lebih lanjut tentang apa saja manfaat berdamai dengan diri sendiri? Yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan Kesejahteraan Emosional
Manfaat dari berdamai dengan diri sendiri adalah bisa membuat seseorang meningkatkan tingkat kesejahteraan emosional. Menurut (Sirois et al., 2015) karena pada saat mereka melakukan hal itu seperti menerima kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri, maka mereka akan lebih cenderung merasa lebih bahagia dan adanya kepuasan dalam kehidupan.
Sehingga kata lain dengan berdamai dengan diri adalah bentuk penerimaan pada diri sendiri, yang kemudian mempengaruhi tingkat kepuasan diri yang lebih tinggi serta kemampuan mereka untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Pengurangan Tingkat Kecemasan dan Depresi
Menurut Neff dan Vonk (2009) juga menguraikan apa saja manfaat ketika seseorang berdamai dengan diri sendiri? Yaitu adanya penurunan pada tingkat kescemasan dan depresi. Karena lebih mampu menghargai dan adanya sikap pengampunan pada diri sendiri, yang kemudian mereka lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan.
3. Penurunan Perilaku Destructive
Menurut Finaly-Jones dan Ress (2015) menjelaskan bahwa manfaat ketika seseorang berdamai dengan diri sendiri, yaitu bisa membantu mereka untuk berperilaku yang destruktif. Hal itu seperti perilaku kecanduan, penggunaan narkoba maupun perilaku yang implusif.
Penurunan perilaku yang destruktif sangat memungkinkan, karena pada saat seseorang mampu berdamai dengan dirinya sendiri, mereka mampu menerima apa yang ada dalam diri merek dengan baik. Kemudian lebih cenderung memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta adanya motivasi untuk terus berkembang yang menghindari perilaku penuh beresiko.
4. Peningkatan Hubungan Sosial
Menurut Yarnell et al., (2015) juga mengatakan bahwa berdamai dengan diri sendiri, itu sangat mempengaruhi seseorang untuk membangun hubungan sosial yang berkualitas. Dengan demikian orang yang memiliki gangguan atau hubungan sosial yang negatif, lebih cenderung ditandai dengan orang yang belum berdamai dengan dirinya sendiri.
Di sisi lain mereka yang memiliki kemampuan untuk membangun hubungan sosial positif dengan orang lain, sebenarnya mereka ditandai dengan orang-orang yang lebih mampu untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Karena mereka tidak memproyeksikan bentuk kecemasan atau ketidakpuasan terhadap orang lain.
5. Peningkatan Ketahanan Terhadap Stres
Menurut Raab, K., (2014) manfaat dari berdamai dengan diri sendiri adalah memiliki kecenderungan dalam meningkatkan ketahanan yang begitu baik terhadap stres. Dalam artian mereka bisa mengatasi setiap tekanan dalam kehidupan dengan baik, sehingga lebih cepat pulih dari situasi yang tidak menyenangkan.
Tantangan dalam Berdamai dengan Diri Sendiri
Mengetahui pentingnya manfaat dari berdamai dengan diri sendiri adalah langkah yang baik untuk memulainya. Namun dalam penerapan kehidupan sehari-hari mungkin tidak akan begitu mudah, karena pasti ada tantangan-tantang yang akan dihadapi. Adapun beberapa tantang dalam berdamai dengan diri sendiri, yaitu akan diuraikan sebagai berikut:
1. Penghakiman terhadap Diri Sendiri
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang seseorang bisa saja membuat kesalahan, yang kemudian berdampak pada penyesalan yang begitu lama. Sehingga selalu dihantui dengan perasaan rasa bersalah tersebut, melakukan penilaian diri yang negatif, maka hal ini akan membuat mereka cenderung untuk menghakimi diri sendiri.
Contoh perilaku menghakimi diri sendiri ini seperti marah akan kesalahan yang dibuat, adanya perasaan tidak berguna atau overthingking. Padahal sikap penghakiman pada diri seperti ini, dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai keseimbangan dan meraih kedamaian dalam kehidupan. Hal ini akan menjadi salah satu tantangan utnuk berdamai dengan diri sendiri.
2. Mengatasi Masa Lalu
Selain penghakiman pada diri sendiri sebagai tantangam untuk berdamai dengan diri sendiri adalah pengalaman masa lalu. Karena pengalaman di masa lampau seringkali membawa beban emosional yang begitu berat, seperti adanya penyesalan atau rasa bersalah begitu berlebihan, serta trauma.
Trauma masa lalu sering menghatui seseorang, sehingga hal itu dapat menghambat individu untuk melakukan sesuatu. Apalagi pada sesuatu yang membuat mereka membayangi masa lalunya. Untuk itu, agar bisa berdamai dengan diri sendiri adalah mereka juga harus mampu mengatasi masa lalunya dan fokus pada masa depan.
3. Menghadapi Ketidaksempurnaan
Tantangan untuk berdamai dengan diri sendiri yang berikutnya adalah pemahaman mereka tentang kelebihan dan kekurangan pada dirinya. Seringkali orang merasa minder dengan kekurangan yang mereka miliki, dan hal itu membuatnya sulit untuk menerima apa yang ada pada dirinya sendiri.
Orang yang tidak mampu menerima kelebihan dan kekurangannya, maka mereka akan sulit untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa individu bisa mengembangkan diri apabila tidak mengetahui dan mengasah kelebihan yang mereka miliki, sikap ini adalah bagian dari tidak menerima diri sendiri.
Begitupun dengan orang yang tidak mau menerima kekurangannya, maka mereka juga akan sulit untuk berdamai dengan diri sendiri. Kemudian mereka cenderung mengeluh dan merasa tidak bisa melakukan sesuatu, karena merasa dirinya penuh dengan kekurangan.
4. Pengaruh Eksternal
Tantangan seseorang untuk berdamai dengan dirinya sendiri yang berikutnya adalah adanya pengaruh dari luar, seperti opini dan ekspektasi orang lain. Sadar atau tidak, hal ini sangat berpengaruh terhadap pribadi seseorang, yang membuatnya seringkali sulit untuk menjadi dan menerima dirinya sendiri.
Terlalu mendengar opini dan ekspektasi dari orang lain itu justru semakin membuat seseorang kehilangan dirinya, karena apa yang dilakukan bukan atas dasar kemampuan dan keinginannya sendiri. Akan tetapi melalukan sesuatu atas dasar persetujuan dan pengakuan dari orang lain, yang justru akan membutnya tertekan dan sulit berdamai dengan diri sendiri.
Cara Berdamai Dengan Diri Sendiri
Berdamai dengan diri sendiri adalah hal yang tidak mudah, karena ada banyak tantangan yang harus dipahami dan diatasi. Namun hal itu bukan berarti tidak mungkin melakukannya, karena ini juga bagian dari proses kehidupan yang perlu diketahui caranya. Adapun langkah-langkah yang bisa dijadikan referensi untuk berdamai dengan diri sendiri, yaitu sebagai berikut:
1. Kenali Diri Anda dengan Jujur
Mengenal diri sendiri adalah bentuk mengidentifikasi setiap kekuatan, kelemahan dan apa yang menjadi nilai-nilai di dalam diri kita. Hal ini merupakan langkah awal dan perlu diketahui, serta merupakan salah satu cara untuk berdamai dengan diri sendiri.
Di sisi lain orang yang mengenal dirinya sendiri pastinya tahu apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya, sehingga mereka dapat mengembangkan dirinya. Kemudian mereka juga tidak menghardik atau membuat penilian pada diri yang negatif karena memiliki kekurangan.
2. Mengatasi Ketidaksempurnaan
Cara untuk berdamai dengan diri sendiri yang berikutnya adalah kemampuan individu dalam mengatasi ketidaksempurnaannya. Namun hal ini bukan berarti mereka berusaha melakukan apa saja agar bisa menjadi sesempurna mungki, melainkan lebih mengarah pada bentuk penerimaan dirnya.
Sikap penerimaan diri inilah yang menjadi cara dari proses pendamaian batin. Mereka lebih sadar bahwa setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan, sehingga sikap ini menjadi bagian atau kata lain dari berdamai dengan diri sendiri.
3. Memaafkan Diri Sendiri
Orang mungkin kesulitan untuk mengedepankan sikap menerima atau berdamai dengan dirinya, kemungkinan hal itu terjadi karena mereka belum belajar bagaiamana memafkan atas setiap kegagalan dan kesalahan yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Sikap ini juga dikenal dengan self forgiveness, dan merupakan cara lain dari self healing, yang bisa dibaca pada artikel sebelumnya.
Baca Di Sini: Self Healing Dengan Memaafkan Diri Sendiri (Forgiveness).
Untuk itu hal yang perlu dilakukan adalah individu harus mampu memaafkan dirinya terlebih dahulu, agar mereka tidak terus menyalahkan apa yang sudah berlalu dan bukan berarti sikap ini diartikan sebagai lari dari tanggung jawab. Melainkan sebagai proses melepaskan tekanan atau beban emosional untuk berdamai dengan diri kita sendiri.
4. Menciptakan Batasan dan Lakukan Hal yang Disukai
Terkadang kita selalu mengengar dan terpengaruh oleh opini serta ekspektasi dari orang lain, seperti melakukan keinginan mereka, adanya permintaan pertolongan yang membuat tertekan, serta berbuat sesuatu agar mendapat pengakuan dari orang lain. Sehingga hal itu membuat kita seakan kehilangan atau merasa tidak menjadi diri sendiri, dalam istilah lain ini disebut people pleaser.
Baca Juga: Apa Itu People Pleaser? Berikut Ini pengertian People Pleaser, Penyebab, Ciri-Ciri dan Dampaknya.
Untuk itu salah satu cara terbaik untuk berdamai dengan diri sendiri adalah membuat batasan yang sehat dalam kehidupan kita. Adapun hal itu harus ada ketegasan untuk berkata "tidak" pada hal-hal yang membuat tertekan, terbebani atau merugikan diri sendiri. Kemudian lakukanlah hal-hal yang disukai, dan terus mengembangkan diri.
5. Berlatih Untuk Bersyukur
Bersyukur adalah cara lain untuk berdamai dengan diri sendiri, karena dengan begitu kita dapat menerima apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pada diri kita. Kata lain dari sikap ini adalah gratitude yang merupakan salah satu cara dalam melakukan self healing. Mengenai penjelasan lebih lanjut tentang istilah ini, anda bisa melihatnya pada artikel sebelumnya di bawah ini.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gratitude? Sebagai Metode Self Healing Dengan Cara Bersyukur dan Penerimaan Diri.
Belajar untuk bersukur juga sebenarnya dapat membuat kita lebih tenang, karena tidak perlu repot-repot membandingkan diri dengan orang lain. Di sisi lain dengan beryukur adalah bagian dari cara seseorang untuk mengembangkan apa yang ada pada dirinya saat ini, dan lebih menerima setiap kekurangan yang mereka miliki.
Referensi
- Finlay-Jones, A., & Rees, C. S. 2015. Self-compassion-emotion-regulation-and-stress-among-Australian-psychologists: Testing-an-emotion-regulation-model of self-compassion-using-structural-equation-modeling. PLoS ONE, 10(7), e0133481.
- Neff, K. D. 2003. The-development-and-validation-of-a-scale-to-measure-self-compassion. Self-and-Identity, 2(3), 223-250.
- Neff, K. D., & Vonk, R. 2009. Self-compassion-versus-global-self-esteem: Two different-ways-of-relating-to-oneself. Journal-of-Personality, 77(1), 23–50.
- Raab, K. 2014. Mindfulness, self-compassion, and-empathy-among-health-care professionals: A-review-of-the-literature. Journal-of-Health-Care-Chaplaincy, 20(3), 95–108.
- Rogers, C. R. 1961. On-becoming-a-person: A-therapist's-view-of psychotherapy. Houghton-Mifflin.
- Sirois, F. M., Molnar, D. S., & Hirsch, J. K. 2015. Self-compassion-stress-and coping-in-the-context-of-chronic-illness. Journal-of-Health-Psychology, 20(12), 1602–1610.
- Yarnell, L. M., Stafford, R. E., Neff, K. D., Reilly, E. D., Knox, M. C., & Mullarkey, M. 2015. Meta-analysis-of-gender-differences-in-self-compassion. Self-and-Identity, 14(5), 499–520.
Post a Comment