EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Self-Compassion: Sebagai Bentuk Self-Healing dengan Menyayangi Diri Sendiri

Berbuat baik maupun mengedepankan sikap belas kasih kepada orang lain merupakan hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan kita. Akan tetapi hal itu terkadang sangat jarang dilakukan pada diri kita sendiri.

Padahal pribadi kita juga sering mengalami masa-masa yang sulit, sehingga kita juga harus berbuat baik, mengasihi atau mencintai diri kita sendiri. Namun yang sering terjadi adalah kita abai dengan diri kita ketika menghadapi pengalaman tersebut.

Self-Compassion: Sebagai bentuk self-healing dengan menyayangi diri sendiri
Gambar. Self-compassion: Sebagai bentuk self-healing dengan menyayangi diri sendiri. Sumber. unsplash.com

Kadang-kadang membuat kita menyalahkan, mengkritik diri sendiri dan bahkan merasa paling buruk dari orang lain. Artinya dalam kehidupan ini kita sering memberikan hal-hal baik pada orang lain, namun kita mengabaikan hal itu pada diri kita sendiri.

Jika sikap tersebut terus dibiarkan akan mengganggu kesehatan mental seseorang, dan cara yang paling baik dari hal itu adalah melakukan self-compassion sebagai bentuk self-healing

Untuk itu dalam pembahasan kali ini akan mencoba menguraikan tentang apa itu self-compassion? Aspek-aspeknya dan apa saja manfaatnya bagi kesehatan mental?

Pengertian Self-Compassion Menurut Para Ahli

Sebenarnya istilah self-compassion merupakan bagian dari metode self-healing atau bentuk pengobatan luka batin ketika seseorang berada dalam situasi atau masa-masa sulit mapun penderitaan dalam kehidupan.

Lantas bagaimana memahami pengertian dari istiliah tersebut? Untuk menjawab hal ini alangkah baiknya kita melihat definisi self-compasion yang diberikan menurut para ahli, yang akan dikemukakan sebagai berikut:

  • Neff (2003) 

Self compassion adalah suatu perasaan yang berupa kasih sayang oleh individu terhadap dirinya sendiri, yaitu ketika mereka mengalami suatu pengalaman atau kegagalan maupun penderitaan dalam kehidupannya.

  • Breines dan Chen (2012) 

Arti self compassion adalah kemampuan seseorang dalam mengasihi diri mereka sendiri, meskipun mengalami kondisi atau pengalaman yang tidak baik. Selain itu hal ini merupakan bentuk dari individu agar mereka tidak menghina atau perasaan rendah diri pada saat mereka mengalami pengalaman buruknya.

  • Hidayati dan Maharani (2013) 

Pengertian self compassion adalah suatu kombinasi dari motivasi, afeksi, kognisi dan perilaku kasih sayang pada diri sendiri. Sebagai upaya dalam menghilangkan kesulitan atau pengalaman buruk yang menghasilkan persaan negatif maupun rendah pada diri mereka sendiri. 

  • Meredith dkk (2013)

Self compassion adalah bagian dari sikap kepedulian terhadap diri sendiri atas penderitaan yang dialami. Kemudian hal ini juga diartikan sebagai bentuk belas kasih demi meningkatkan kemampuan dalam meregulasi diri yang berhubungan dengan kondisi fisik dan psikologis pada diri sendiri.

  • Werner, dkk (2012) 

Arti dari self-compassion dapat dipahami sebagai bentuk orientasi dalam penerimaan diri dan sikap kepedulian terhadap dirinya sendiri, yang semuanya ketika mereka menghadapi masa-masa sulit dalam kehidupannya.

Pengertian self compassion menurut para ahli yang sudah diuraikan di atas, diharapkan dapat memberikan kita sedikit gammbaran. Namun ada hal yang harus dipahami yaitu self-compassion dan self-pity ini berbeda, hal ini karena kadang kita menyamakan keduannya.

Hal ini jugaa telah dikemukakan oleh (Neff, 2003) bahwa self pity adalah bentuk rasa kasihan pada diri sendiri, misalnya ketika seseorang mendapatkan pengalaman hubungan yang terputus dengan orang lain. Sehinggaa mereka menjadi sibuk dengan pengalaman pribadi itu, dan terlalu melebih-lebihkan masalah atau penderitaan yang mereka alami.

Penjelasaan di atas berbeda dengan self-compassion yang merespon masalah dengan cara positif, yaitu tidak perlu membesar-besarkannya. Karena mereka merasa diri kita juga butuh kepedulian atau dengan memperhatikan dirinya untuk menjadi lebih baik lagi, walaupaun mendapatkan pengalam buruk dalam hidupnya.

Baca Juga:

Aspek-Aspek Self-Compassion

Berdasarkan pengertian self-compassion maka dapat dipahami bahwa hal itu merupakan bagian dari cara individu dalam menjaga kondisi kesehatan mental dan sebagai bentuk dari self healing

Lantas apa saja aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan self-compassion tersebut? Atau yang mungkin bisa dijadikan sebagai langkah-langkah dalam mengasihi diri sendiri. Neff (2003a) menjabarkan hal ini yaitu sebagai berikut: 

1. Self-kindness (Kebaikan Diri)

Self-kindness merupakan komponen yang menerangkan seberapa jauh seseorang dapat memahami dan memaknai kegagalannya. Self-kindness berisi afirmasi bahwa diri pantas mendapatkan cinta, kebahagiaan, dan kasih sayang walaupun dalam kondisi terburuk sehingga tercipta kenyamanan bagi diri sendiri. 

Self-kindness bertolak belakang dengan self-judgment, yang berisi sikap permusuhan, rendah diri dan kritik terhadap diri sendiri. Menurut penelitian Leary (2007) dengan self-kindness dapat mengubah emosi negatif. 

Emosi negatif itu seperti kesedihan menjadi emosi positif, contohnya pada istri yang kehilangan pasangan dapat menyikapi permasalahan yang dihadapi dengan positif dan akan menimbulkan perasaan yang positif juga terhadap diri sendiri sehingga istri yang kehilangan pasangan hidup karena meninggal dunia lebih menerima kondisi yang dialami saat ini. 

2. Common Humanity

Common humanity merupakan suatu cara kapasitas atau yang menjarkan pada individu bahwa setiap orang pasti mengalami keadaan sulit maupun penderitaan dalam kehidupan. Sehingga hal ini membuat seseorang tidak merasakan bahwa hanya mereka sendirilah yang mengalami hal-hal buruk, melainkan orang lain juga pasti merasakannya dan menganggap ini adalah wajar.

Melalui cara yang disebut dengan common humanity membuat seseorang lebih mampu untuk melihat pengalaman akan kegagalan atau masalah mereka dengan sudut pandang yang lebih luas lagi. Sehingga mampu memahami bahwa peristiwa yang sedang dialaminya tersebut terjadi bukan semata-mata karena kesalahan sendiri melainkan memang hal yang sudah sewajarnya terjadi. 

Menurut Neff (2003a) sesorang yang menyadari bahwa setiap manusia sebenarnya memang tidak luput dari permasalahan dalam kehidupan, maka hal itu akan membuat mereka lebih merasakan menjadi manusia yang seutuhnya.

3. Mindfulness

Mindfulness dapat dipahami sebagai suatu kemampuan seseorang dalam mengontrol pikiran ketika menghadapi situasi yang tertekan atau hal-hal yang membuatnya menderita. Konsep dasar dari istilah ini adalah berupaya melihat sesuatu sebagaimana adanya tanpa melakukan penliaian yang berlebihan, sehingga tidak menghilangkan kontrol diri dan mampu mengontrol emosi negatif.

Kabat-Zinn (2003) menyatakan bahwa individu yang memiliki mindfulness memiliki kontrol terhadap pilihan-pilihannya dan mendorong munculnya respon dalam melihat situasi secara lebih jelas serta memunculkan sudut pandang baru yang lebih positif dalam alternatif pemecahan masalah. 

Manfaat Self-Compassion

Gillbert (2009) menjelaskan bahwa self-compassion membantu individu mengembangkan hubungan kasih sayang dalam diri dengan penuh kehangatan, keamanan dan ketenangan batin untuk menggantikan perasaan menyalahkan dan mengkritik diri sendiri.

Selain itu manfaat dari seseorang ketika melakukan self-compassion adalah meminimalkan stres. Sebagaimana ketika seseorang melakukan mindfulness membuatnya mampu melihat segala sesuat dengan objektif, yang membuatnya dapat mengontrol emosi sehingga meminimalisir stes.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari Leary (2007) yang menjelaskan bahwa self-compassion berhubungan dengan kemampuan fungsi adaptif individu yang mengalami kegagalan, kerugian dan stres dalam kehidupan. 

Di sisi lain kemampuan seseorang dalam melakukan self compassion dapat membuatnya memandang setiap permasalahan sebagai hal yang wajar dialami sebagaimana manusia seutuhnya.

Artinya setiap manusia pasti mengalami masa-masa sulit, namun orang yang mempunyai kemampuan self compassion akan mengahdapi hal tersebut sebagaimana adanya, tanpa harus menyalahkan diri atau mengisolasi dirinya dengan lingkungan sosial. 

Referensi

Breines, J. G. & Chen, S. 2012. Self-Compassion Increases Self-Improvement Motivation. Personality and Social Psychology Bulletin. 38(9), 1133-1143.


Hidayati, F., dan Maharani, R. 2013. Self-compassion (welasasih): Sebuah Alternatif Kkonsep Transpersonal tentang Sehat Spiritual Menuju Diri yang Utuh. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro


Kabat-Zin, J. 2003. Mindfulness-Based Interventions in Context: Past, Present, and Future. American Psychological Association, 10(2), 144 -156. 


Leary, Tate, Allen, Adams, & Handcock. 2007. Self-Compassion and Reactions to Unpleasant Self-Relevant Events: The Implications of Treating Oneself Kindly. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 92 (5), 887– 904.


Meredith, L. dkk. 2011. Self Compassion, Self Regulation, and Health. Self and Identity: Psychology Press


Neff, K. D. 2003. Self-compassion: An alternative conceptualization of a healthy 

attitude toward oneself. Self and Identity, 2(2), 85-102. 


Neff, K. D. 2003. The Development and Validation of a Scale to Measure Self- Compassion. Self and Identity, 2(2), 223–250.


Werner, K. H., Jazaieri, H., Goldin, P. R., dkk. 2012. Self-compassion and social anxiety disorder. Anxiety, Stress, & Coping. 25(5), 543-558. 

Post a Comment

Post a Comment