EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Pentingnya Self-Control Dalam Membangun Hubungan Yang Harmonis

Membangun suatu hubungan yang sehat tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena hal itu selalu saja diperhadapkan dengan berbagai kesulitan atau konflik tertentu yang dapat mengganggu kualitas suatu hubungan. Untuk itu pengendalian diri adalah kapasitas yang sangat penting dimiliki ketika ingin berupaya membuat hubungan itu selalu harmonis.

Pengendalian atau pengontrolan diri dalam istilah lain disebut sebagai self control, yaitu suatu kapasitas seseorang dalam mengelola atau memodifikasi perilaku maupun informasi, sebagai upaya memilih tindakan-tindakan atau respon ketika menghadapi situasi tertentu.  

Pentingnya self-control dalam membangun hubungan yang harmonis
Gambar. Pentingnya self-control dalam membangun hubungan yang harmonis. Sumber. pixabay.com

Hal ini sangat penting keberadaanya dalam membangun suatu hubungan baik itu persahabatan, keluarga maupun dengan pasangan. Karena begitu banyak fenomena dalam hubungan yang cenderung memilih mangambil jalan kekeraasan yang dapat memberikan dampak negatif pada orang lain. Hal ini terjadi disebabkan lemahnya self control pada setiap individu ketika membangun suatu hubungan.

Apabila kita memliliki pengendalian diri yang baik, maka kemungkinan besar bisa menghadapi tekanan-tekanan yang mengganggu kestabilan dalam hubungan. Namun untuk menerapkan hal itu dengan baik, maka kita juga harus memahami prinsip-prinsip dalam self control dan manfaatnya dalam membangun suatu hubungan, sebagaimana yang akan diuraikan pada pembahasan kali ini.

Prinsip-Prinsip Self Control

Arti self control menurut (Gufron & Rini, 2010) merupakan kemampuan seseorang untuk memodifikasi perilakunya, mengelola informasi baik yang diinginkan dan tidak mereka inginkan serta dibarengi dengan kemampuan mereka dalam memilih tindakan selanjutnya berdasarkan yang diyakini.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat memberikan kita sedikit gambaran tentang arti dari self-control adalah upaya seseorang dalam mengendalikan diri atau mengontrol dirinya ketika diperhadapkan dengan situasi atau mendapatkan informasi yang menyenangkan maupun tidak pada dirinya. 

Dalam suatu hubungan hal ini sangat penting, namun alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu beberapa prinsip-prinsip self control. Sebagaimana yang diuraikan oleh Tri Dayakisni & Hudaniah (2003) bahwa prinsip mengendalikan diri itu terdiri dari, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip Kemoralan 

Ajaran tentang moral menjadi hal yang sangat penting bagi pelaksanaan kehidupan sehari-hari. Sehingga kita dapat menjalaninya dengan selalu mempertimbangkan suatu perilaku apakah itu baik atau buruk. Prinisp moral ini menjaga kita agar tidak menjalani hidup dengan berbuat keburukan pada diri sendiri maupun orang lain.

Agama adalah suatu ajaran yang juga mengajarkan tentang pentingnya moral dalam kehidupan. Hal itu dapat dilihat dari tekanan-tekanan pada umat manusia sebagai larangan agar tidak mencuri, membunuh, menipu, berbohong, mabuk-mabukan dan tidak melakukan tindakan asusila maupun pelecehan seksual yang dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.

Baca Juga: Apa Itu Self Control? Serta Jenis, Faktor Dan Manfaat Kontrol Diri

Artinya salah satu prinsip self control ini kita dapat mengacu atau berdasarkan pada agama yang sudah kita anut, apabila kita belum memahami maksud dari prinsip kemoralan. Maka dengan kembali pada ajaran agama kita bisa mengambil prinsip moral darinya, yang bisa kita jadikan prinsip pertama dalam mengendalikan diri.

Prinsip kemoralan yang didasarkan pada ajaran agama sebagaimana dianut, mengajarkan bahwa apakah setiap tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan ajaran agama dan tidak melanggarnya? Sehingga hal itu menjadi rambu-rambu agar kita tidak merusak prinsip moral sebagai upaya pengontrolan diri.  

2. Prinsip Kesadaran

Prinsip dalam mengendalikan diri yang selanjutnya adalah kesadaran, artinya apapun yang terjadi dalam kehidupan kita baik itu hal-hal yang menyenangkan maupun tidak, kita harus tetap sadar. Sehingga jangan sampai ada emosi negatif yang mengusai kita yang membuat kita bertindak dengan cara gegabah atau mengambil tindakan berdasarkan amarah.

Prinsip kesadaran ini harus melibatkan pikiran maupun perasaan yang senantiasa sadar ketika menghadapi situasi sulit. Banyak orang yang tidak mampu melakukan hal ini sehingga mereka dikuasai oleh pikiran dan perasaan negatif yang dapat merugikan tidak hanya orang lain, melainkan diri mereka sendiri.

Kita bisa mengambil suatu contoh misalnya ada seseorang yang menghina, menyinggung atau membuat hal-hal yang tidak kita senangi. Kadang membuat kita marah dan kehilangan kesadaran serta bertindak berdasarkan amarah seperti memaki, memukul dan hal-hal lain berdasarkan respek dari amarah itu. 

Di sisi lain apabila situasi di atas ditanggapi dengan kesadaran maka kita akan selalu memiliki perasaan waspada dan berpikir tentang akibat dari perbuatan yang akan dilakukan. Sehingga dengan kesadaran itu kita bisa mengontrol diri kita tentang apa yang harus dilakukan ketika itu terjadi, sebagaimana pada contoh di atas. 

3. Prinsip Perenungan 

Perenungan adalah salah satu prinsip dalam mengendalikan diri ketika menghadapi situasi yang sulit dan penuh tekanan, yang terus mendorong kita untuk meluapkan seluruh emosi negatif dari dalam diri kita. Kadang memang benar-benar ada hal yang membuat kita marah, namun selain kita harus tetap berpegang pada prinsip moral dan kesadaran adalah melakukan perenungan dari setiap hal itu.

Prinsip ini mengajarkan pada kita dalam menghadapi situasi itu dengan melakukan beberapa perenungan seperti menanyakan pada diri sendiri tentang apa untungnya saya mara, apakah yang harus dilakukan ketika ada orang yang membuat saya marah dan apa tindakan yang seharusnya diambil saat itu.

Dengan melakukan perenungan seperti itu sebenarnya kita sudah belajar untuk mengendalikan diri kita sendiri. Sehingga tidak gegabah dan membuat keputusan yang berdampak buruk baik pada diri kita sendiri maupun orang lain. 

4. Prinsip Kesabaran

Sebenarnya prinsip yang telah disebutkan di atas memang akan sulit untuk dipraktikan, karena hal itu bisa dilakukan apabila diri kita menghadapinya dengan kesabaran. Sehingga hal inilah yang menjadikan bahwa prinsip kesabaran sangat penting dalam self control.

Kadang dalam suatu keadaan sulit kita mungkin tidak mudah untuk berpikir dengan perspektif yang luas, sadar dan tidak bisa langsung melakukan perenungan. Hal yang pertama dilakukan adalah sabar dan jangan langsung memutuskan suatu tindakan sampai emosi negatif kita menurun.

Setelah emosi negatif itu menurun baru kemudian kita mencoba untuk berpikir dan menentukan respon atau tindakan kita terhadap situasi tersebut. Sehingga kita dapat dapat memberikan reaksi yang bijaksana dalam hal itu.

5. Prinsip Pengalihan Perhatian

Dalam kondisi tertentu kita mungkin telah mencoba agar tetap dalam keadaan sadar dan terus berupaya agar selalu sabar, namun seringkali situasi yang sulit itu terus datang tanpa henti dan bisa saja membuat kita kehilangan kendali.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa situasi dan kondisi yang selalu memberikan tekanan psikologis seringkali memakan waktu, tenaga dan pikiran yang cukup banyak ketika kita menghadapinya. Lantas apa yang harus dilakukan apabila keempat prinsip di atas sulit diterapkan karena terus ditekan?

Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengalihan perhatian, yang sebenarnya hal ini juga merupakan prinsip dalam self control. Kita bisa melakukannya dengan cara menyibukan diri dengan pikiran dan aktivitas yang kita anggap positif, atau mencoba menjauhkan diri dari siapa dan apa saja yang membuat kita tertekan.

Peralihan perhatian ini juga dapat diartikan sebagai upaya kita untuk mengabaikan hal-hal yang mendorong dan membuat kita hilang kendali. Kemudian kita mencoba kembali melakukan keempat prinsip yang sudah disebutkan di atas sebelumnya.

Manfaat Self Control Dalam Hubungan

Dalam membangun suatu hubungan baik itu persahabatan, percintaan maupun kekeluargaan tentu kita selalu diperhadapkan dengan berbagai konflik atau tekanan-tekanan. Apabila kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengontrol semua ini, maka hubungan yang dibangun tidak lagi harmonis.

Di sisi lain kita mungkin tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar dari diri kita. Namun apa yang masih bisa diupayakan adalah respon dari diri kita terhadap apa yang terjadi di luar sana. Artinya kita tidak bisa menghindari setiap kejadian atau situasi yang tidak menyenangkan pada diri sendiri. 

 Baca Juga: 

Hal-hal yang biasa terjadi diluar kendali kita memang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan memang kita terkadang tidak bisa mengontrol semua itu seperti pikiran, perilaku dan niat buruk orang lain pada diri kita. Namun self control membuat diri kita bisa meresponnyaa agar tidak bertindak berlebihan atau mengambil keputusan yang gegabah yang bahkan merugikan.

Alangkah baiknya kita harus memahami beberapa manfaat dari proses pengendalian diri, lantas apa saja manfaat self control dalam membangun suatu hubungan? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka terdapat beberapa yang akan diuraikan yaitu sebagai berikut:

1. Mengubah Cara Pandang Menyelesaikan Masaalah

Salah satu manfaat self control dalam membangun suatu hubungan adalah mereka mampu melihat dari berbagai sudut pandang atau beragam perspektif terhadap suatu masalah. Kemampuan ini sangat penting dan hanya bisa dilakukan pada saat mereka mampu mengendalikan dirinya.

Mereka yang mampu mengendalikaan dirinya sadar bahwa dalam menghadapi suatu masalah pada suatu hubungan, terus mencari sudut pandang yang dapat mencari solusi dan pemecahaan masalahnya. Selain itu mereka menganggap masalah itu sebagai hal wajar dan ada makna yang harus dipahami demi keberlanjutaan suatu hubungan.

2. Tidak Mudah Terbawa Suasana

Apabila seseorang mampu melihat dan mempunyai sudut pandang atau persepektif yang berbeda-beda terhadap suatu masalah, maka hal itu membuatnya tidak mudah untuk terbawa suasana. Hal ini juga merupakan manfaat dari self control, yang menjadikan seseorang sabar dalam menghadapi suasana yang tidak mengenakan baginya.

3. Mampu Mengendalikan Konflik

Manfaat lain dari self control ketika mereka mampu melihat suatu masalah dengan berbagai sudut pandang dan tidak mudah terbawa suasana, maka dengan begitu mereka juga mampu mengendalikan konflik yang ada dalam hubungan.

4. Mampu Menentukan Fokus dan Tujuan

Selanjutnya ketika seseorang mempunyai perspektif dan sudut pandang yang luas, tidak terbawa suasana dan mampu mengendalikan konflik. Maka hal itu akan mempermudah mereka untuk menentukan apa yang menjadi fokus dan tujuan mereka dalam suatu hubungan.

5. Mampu Membangun Keharmonisan

Orang yang mampu mengendalikan dirinya atau adanya kemampuan self control di dalam dirinya mampu menjaga agar hubungan yang dijalani selalu harmonis. Sebagaimana perkataan Ary Ginanjar Agustian, bahwa hubungan yang harmonis itu bukan berarti tidak ada konflik samaa sekali. Melainkan karena adanya langkah bijak dalam menyelesaikan konflik.

Referensi

Dayakisni, Tri dan Hudaniah. 2003. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.


Gufron, M.N., & Risnawati, Rini. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Post a Comment

Post a Comment