EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Teori Intimacy Sternberg: Berikut Ini Pengertian Intimacy dan 10 Komponen Intimacy Menurut Sternberg

Keintiman atau intimacy adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia dalam membangun hubungan baik itu pada kelurarga, teman dan pasangan. Robert Jeffry Sternberg yang merupakan pakar psikologi dari Amerika Serikat yang sangat populer juga membicarakan intimacy dalam teorinya.

Apa yang dibicarakan Sternberg tentang intimacy diuraikan dalam teorinya mengenai teori segitiga cinta (triangle love theory). Untuk itu dalam pembahasan kali ini akan menguraikan tentang pengertian intimacy menurut Sternberg, dan 10 komponen intimacy yang dikemukakan oleh Sternberg.

Teori Intimacy Sternberg: Berikut Ini Pengertian Intimacy dan 10 Komponen Intimacy Menurut Sternberg
Ilustrasi. Teori intimacy Sternberg. Sumber. pixabay.com

Pengertian Intimacy Menurut Sternberg

Apa itu intimacy? Sternberg (1997) mendefinisikan intimacy sebagai perasaan dalam suatu hubungan yang mendorong adanya kedekatan, keterikatan, dan kelekatan sehingga menimbulkan rasa nyaman dan hangat dalam suatu hubungan.

Dengan demikian arti intimacy adalah suatu bentuk ikatan yang mengadirkan rasa nyaman dalam suatu hubungan, atau dalam kata lain suatu hubungan seharusnya menghadirkan suati rasa nyaman baik pada dirinya sendiri maupun orang lain sebagai pasangannya.

Selanjutnya Sternberg mengungkapkan bahwa keintiman (intimacy) diciptakan dengan berbagi pemikiran, perasaan, momen, waktu dan kejadian dalam hidup. Hal Ini berkaitan tentang berbagi hati ke hati antar manusia. Dalam kata lain keintiman adalah tentang koneksi, atau menghubungkan satu orang ke orang lain. 

Ini menciptakan ikatan antara manusia. Keintiman menciptakan makna bagi kehidupan-sebuah perasaan bahwa hidup, meskipun mungkin sulit, sangat berharga. Menjadi intim dengan satu atau lebih orang lain memberi kesan bahwa seseorang itu milik seseorang. 

Tujuan dalam intimacy adalah untuk menghubungkan secara spiritual dengan pasangan. Keintiman memerlukan rasa aman, saling mendukung, saling menghormati, tidak menghukum dan damai, di mana seseorang merasa diurus, dikehendaki, diterima tanpa syarat dan dicintai seseorang yang ada dan masih hidup. 

Sternberg (1988) menjelaskan bahwa intimacy dianggap sebagai fondasi dalam cinta. Kemudian beberapa fondasi ini menjadi kompenen-komponen yang harus ada dalam membangun hubungan atau cinta. Sehingga komponen ini bisa menjadi referensi untuk menghindari hubungan toxic.

Baca Juga:

10 Komponen Intimacy Menurut Sternberg

Komponen intimacy (intimasi) adalah komponen yang menggambarkan kedekataan perasaan antara dua orang. Keintiman ini tumbuh dari hubungan yang kuat, berulang-ulang, dan beragam antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Keintiman sendiri membutuhkan proses untuk bertumbuh dan berkembang sejalan dengan berjalannya hubungan sehingga tidak dapat muncul secara langsung. Sternberg (1988) menjelaskan bahwa intimacy dianggap sebagai fondasi dalam cinta. 

Keberadaan intimacy dalam suatu hubungan dapat dilihat dari adanya komponen intimacy yang memiliki sepuluh elemen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sternberg dan Grajek (dalam Sternberg, 1988). Sepuluh elemen intimacy tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Orang yang Dicintai

Seseorang akan memperhatikan kebutuhan dari orang yang dicintai dan kemudian meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri. Dengan harapan perbuatan itu akan mendapatkan balasan dari orang yang dicintai.

Intimacy juga menjadi bentuk ungkapan cinta seseorang sehingga pasangan yang memiliki intimacy tinggi akan sangat memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan pihak lain (Sternberg, 1997). 

2. Adanya Kebahagiaan dengan Orang yang Di Cintai

Yaitu adanya perasaan untuk menikmati setiap aktivitas secara bersama-sama oleh pasangan dalam suatu hubungan. Sehingga mereka bisa membuat hal-hal yang dinikmati itu dan nantinya menjadi bentuk dari kenangan-kenangan mereka yang selalu diingat untuk dikemudian harinya.

3. Menjunjung Tinggi Orang yang Di Cintai

Komponen intimacy ini menggambarkan keharusan adanya untuk bisa menghaaragai atau menghormati seseorang yang menjadi pasangannya. Sehinggaa dalam keintiman tersebut kita tidak memandang kekurangan orang yang di cintai sebagai alasan untuk tidak menjunjung tinggi pada mereka.

Untuk menjunjung tinggi dalam komponen intimacy ini menjadikan seseorang tetap membangun hubungan dengan penuh raasa hormat pada orang yang dicintai. Sehingga setiap kekurangan yang ada pada pasangan itu selalu bersikap untuk saling melengkapi, serta tidak menghina atau memperlakukan mereka secara tidak manusiawi.

4. Mengandalkan Seseorang yang di Cintai Pada Saat Dibutuhkan

Kompenen intimacy ini menggambarkan bahwa dalam membangun hubungan keintiman itu harus bisa untuk saling diandalkan. Artinya adanya sikap untuk saling membantu apabila pada saat dibutuhkan oleh orang yang kita cintai atau pada mereka yang menjadi pasangan kita.

Sehingga hubungan keintiman ini membuat sama-sama merasa dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lainnya. Dengan demikian dalam kompinen intimacy ini seseorang juga bisa selalu merasa bisa mengandalkan pasangannya, apabila dibutuhkan maka dia berharap bisa segara datang padanya.

5. Adanya Saling Pengertian dengan Orang yang di Cintai

Kompenen intimacy yang berikutnya adalah adanya saling pengertian, sehingga dalam hal itu mereka mampu memahami apa yang menjadi kekurangan maupun kelebihan dari orang yang dicintai. Kemudian saling pengertian tersebut membuat seseorang mampu memberikan respon baik, benar dan tepat serta adanya kemampuan dalam memberikan empati pada setiap kondisi emosional pasangannya.

6. Adanya Sikap Saling Berbagi dengan Orang yang di Cintai

Kompenen intimacy yang berikutnya adalah adanya sikap untuk saling berbagi satu sama lainnya. Hal ini bisa saja sangat beragam dan bisa saja berupa situasi diri, perasaan, impian maupun persoalan harta benda.

Tidak hanya itu saling berbagi selain harta benda ini juga bisa berupa waktu untuk pasangannya atau kerelaan memberikan sesuatu yang bermanfaat padaa orang yang dicintainya. Hal ini juga tidak terlepas dari beberapa konsep sebelumnya, karena alangkah baiknya saling berbagi ini terlebih dahulu kita mempunyai kemampuan seperti saling pengertian, bisa diandalkan, menghargai dan sebagainya.

7. Adanya Sikap Menerima Dukungan Emosional dari Orang yang di Cintai

Seseorang akan merasa didukung oleh orang yang dicintai terutama pada saat-saat yang dibutuhkan. Dengan kata lain menerima dukungan emosional dari orang yang kita dicintai, artinya membuka ruang pada pasangan untuk saling mendukung satu sama lainnya.

Selain itu hal tersebut juga dapat membuat pasangan merasa berarti bagi orang lain atau siapa saja yang menjadi pasangannya, dan menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai membuat mereka merasa sangat bermanfaat untuk orang lain atau pasangannya.

8. Adanya Sikap Memberi Dukungan Emosional untuk Orang yang di Cintai

Arti lain dari komponen intimacy ini adalah adanya sikap keterbukaan untuk menerima bantuan dari pasangan atau orang yang dicintainya. Karena dengan sikap tersebut bisa membuat mereka merasa berarti dan bermanfaat bagi orang lain, inilah yang disebut sebagai dukungan emosional dalam suatu hubungan.

Dengan demikian kita tidak harus merasa dan berupaya agar bisa diandalkan oleh pasangan kita, melainkan kita juga memberikan ruang pada orang yang dicintai agar mereka juga merasa bisa diandalkan. Hal ini bisa saja berupa dukungan emosional seperti memberi semangat atau hal yang mereka anggap kita butuhkan.

9. Adanya Sikap Menjalin Komunikasi yang Intim dengan Orang yang di Cintai

Komponen intimacy berikutnya adalah adanya jalinan komunikasi yang jujur dan intens dengan orang yang menjadi pasangannya, dan hal itu bisa saja berupa percakapan seperti berbagi perasaan terdalam. Menurut (Sternberg, 1988) adanya komunikasi yang intens atau interaksi terbangun dengan baik, maka hal itu juga bisa meningkatkan keintiman dalam suatu hubungan.

Di sisi lain menurut (Marasabessy, 2012) adanya intimacy pada suatu hubungan akan cenderung membuat intensnya suatu komunikasi, rasa ingin untuk membahagiakan orang yang dicintai, adanya saling pengertian dan mengahargai serta mampu mendukung pasangannya sehingga memunculkan perasaan senang.

10. Menganggap Penting Orang yang di Cintai dalam Kehidupannya

Komponen intimacy dalam suatu hubungan yang terakhir adalah perasaan senang kerana merasa begitu penting keberadaan orang yang dicintai dalam kehidupannya, begitupun sebaliknya kehadiran kita dianggap penting oleh pasangan. Artinya kita tidak selalu merasa membutuhkan agar selalu dicintai oleh seseorang, melainkan membutuhkan cinta dari pasangan sendiri serta membuat mereka merasakan cinta kita.

Dengan demikian komponen ini mengajarkan bahwa orang yang saling mencintai selalu merasa penting keberadaan pasangannya dalam kehidupan. Walaupun kedua orang tersebut merupakan pribadi yang berbeda, namun keintiman ini mengajarkan semua itu tidak terpisah anatara satu sama lainnya atau keintiman mengajarkan tentang dua pribadi yang selalu saling melengkapi.

Referensi

Marasabessy, Rapiah Sarfa. 2012. Penentuan maximum acceptable weihght limit (MAWL) dengan menggunakan pendekatan fisiologi. ISSN: 1978-1105: ARIKA, 06.  


Sternberg, R. J. 1988. The Triangular of Love: Intimacy, passion, commitment. USA: Basic Books, Inc. 


Sternberg, R. J., 1997. Construct validation of a triangular love scale. European Journal of Social Psychology, 27, 313-335. 

Post a Comment

Post a Comment