EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Mengenal Arti Persahabatan Dan Perbedaannya Dengan Hubungan Pertemanan

Sahabat adalah seseorang yang dianggap penting dalam kehidupan, sehingga dalam membangun hubungan dengan sesama manusia mereka bisa dikatakan sebagai orang yang selalu hadir dalam aktivitas keseharian. 

Kehadiran mereka juga memberi arti bahwa manusia memang sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan individu lain. Di sisi lain setiap orang tentu pernah mendengar istilah sahabat maupun teman, namun kedua kata itu seringkali dibuat perbedaan dan bahkan sebagian lainnya kesulitan dalam membedakannya.

Mengenal Arti Persahabatan Dan Perbedaannya Dengan Hubungan Pertemanan
Gambar. Mengenal arti persahabatan dan perbedaannya dengan hubungan pertemanan. Sumber. pixabay.com

Untuk itu pada pembahasan ini kita akan mencoba mengenal tentang apa itu sahabat? Serta karakteristik dan fungsi persahabatan dalam kehidupan. Kemudian kita juga akan mencoba mengenal apa perbedaan antara hubungan persahabatan dengan pertemanan?

Mengenal Arti Dari Pershabatan

Setiap orang mungkin mempunyai pemahaman yang sangat beragam dalam memaknai tentang apa arti sahabat? Hal itu memungkinkan karena mereka terkadang membuat suatu pengertian berdasarkan pada pengalamannya ketika membangun hubungan dengan sesamanya.

Tidak ada salahnya kita memahami arti sahabat berdasarkan pada pengalaman masing-masing individu. Namun kita juga perlu memberikan dasar yang jelas tentang apa yang dipahami tersebut. Mengenai hal ini, ada beberapa pengertian persahabatan menurut para ahli yang akan diuraikan, yaitu sebagai berikut:

  • Ahmadi, (2007) 

Mengartikan tentang persahabatan adalah hubungan interpersonal yang dekat atau intim dimana setiap individu berpartisipasi sebagai satu kesatuan.

  • Baron, (2005: 9-10)

Persahabatan adalah hubungan dimana dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam situasi yang berbeda, mengesampingkan orang lain dalam hubungan tersebut, dan memberikan dukungan secara mental. (Baron, 2005: 9-10).

  • Santrock (2010) 

Mendeskripsikan persahabatan sebagai bentuk keterikatan yang meliputi kegembiraan, penerimaan, kepercayaan, penghargaan, saling membantu, saling percaya, pengertian, dan spontanitas.

Adanya hubungan interpersonal dapat memberikan dukungan, bantuan, dan kepastian bahwa membangun hubungan menjadi sesuatu yang bernilai bagi individu (Bergsma, Poot & Liefbroer, 2008).

  • Vries dkk, (2000)

Persepsi tentang seseorang yang dihargai atau disebut sahabat adalah kemampuan individu untuk menghargai seseorang melalui kesetiaan, kepercayaan, dan kesenangan bersama.

Kemudian hubungan persahabatan diartikan juga sebagai kesukarelaan, hubungan personal secara khas bersedia memberikan kedekatan dan bantuan dimana dua orang tersebut menyukai satu dengan yang lainnya dan memintanya untuk menjadi teman. 

Mengenal Perbedaan Sahabat dengan Teman

Mengenai pengertian tentang apa itu hubungan persahabatan yang telah diuraikan di atas, mungkin memberikan kita sedikit gambaran dalam memahami istilah tersebut. Namun kita cenderung menyamakan dan kesulitan membedakan antara hubungan persahabatan dengan pertemanan.

Lantas apa perbedaan sahabat dengan teman? Mengenai hal ini ada beberapa yang telah dijelaskan oleh (Ahmadi, 1991) bahwa hubungan pertemanan dengan persahabatan dapat dibedakan dengan melihat berdasarkan uraianya, yaitu sebagai berikut:

1. Suka Rela

Sikap suka rela adalah cara untuk kita membedakan antara mana sahabat dan teman dalam suatu hubungan. Misalnya individu yang memberikan kita sesuatu seperti bantuan dan mereka menuntut imbalan tertentu, maka mereka masih disebut sebagai teman.

Berbeda halnya dengan arti sahabat dalam suatu hubungan yang bisa diartikan sebagai individu ketika memberikan sesuatu tanpa meminta 'timbal balik' seperti imbalan, karena mereka melakukan dan memberikan sesuatu itu dengan suka rela dalam dirinya.

2. Keunikan pada Individu

Perbedaan hubungan pertemanan dengan persahabatan yang berikutnya adalah adanya keunikan pada masing-masing individu. Dalam hubungan dengan seseorang yang dapat disebut teman, mereka tidak memahami tentang diri seseorang yang berhubungan dengannya dan tidak mau menerima kekurangan serta hanya melihat sisi kelebihan temannya.

Berbeda halnya dengan hubungan persahabatan, mereka tidak hanya mau menjalin hubungan dengan kelebihannya saja. Melainkan setiap kekurangan dari temannya mereka terima dan ada upaya untuk saling menutupi hal itu, sehingga dalam hubungan persahabatan mereka saling menghargai keunikan masing-masing individu.

3. Keakraban atau Keintiman

Perbedaan dalam hubungan persahabatan dengan pertemanan adalah pada sisi keakraban atau keintiman. Terkadang kita mungkin mengenal orang lain tapi hanya saling menegur dan bermain bersama di waktu tertentu. Namun dalam hal keterbukaan diri dan pengenalan lebih jauh tidak ada, maka itu masih dikatakan sebagai hubungan pertemanan.

Baca Juga: Teori Intimacy Sternberg

Berbeda halnya dengan hubungan persahabatan yang cenderung ada sikap keakraban atau keintiman. Karena seseorang yang kita anggap sebagai individu yang bisa kita ajak untuk bercanda dan terbuka mengenai pikiran, perasaan, ide dan pengalaman kita dengan rasa percaya dan aman, maka hal itu baru disebut sebagai hubungan persahabatan. 

4. Terpelihara

Perbedaan hubungan pertemanan dengan persahabatan yang berikutnya adalah keterpeliharaan. Apa maksudnya? Yaitu kesadaran bahwa suatu hubungan tentu pasti adanya konflik, namun orang yang kita anggap sebagai sahabat tidak mungkin ingin mengakhiri hubungan tersebut, sehingga selalu mencari solusi agar apa yang dibangun dalam hubungan persahabatan ini selalu terjaga dan terpelihara berkelanjutan.

Di sisi lain arti keterpiharaan dalam hubungan persahabatan ini adalah suatu bentuk untuk saling menjaga perasaan satu sama lain, agar tidak merusak hubungan tersebut karena mereka telah mengetahui satu sama lain apa yang disukai dan tidak disukai oleh orang yang mereka anggap sebagai sahabatnya.

Karakteristik Hubungan Persahabatan 

Sebenarnya kita belum sepenuhnya memahami tentang apa hubungan pertemanan dengan persahabatan, walaupun sudah ada penjelasan tentang pengertian dan perbedaan dari kedua istilah tersebut. Lantas apa langkah selanjutnya untuk memahami hal tersebut? Yaitu kita perlu memahami tentang karakteristik dalam hubungan persahabatan.

Apa saja karakteristik dalam hubugan persahabatan? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mengenal tanda-tanda tentang hubungan tersebut adalah hubungan persahabatan. Menurut Davis (dalam DeVito, 1995) menjelaskan bahwa dalam hubungan persahabatan memiliki tanda-tanda, yaitu sebagai berikut: 

1. Kesenangan (Enjoyment)

Dalam hubungan persahabatan tentu ada saja kesenangan yang dialami, walaupun hal ini kita bisa katakan ada juga dalam hubungan bisa seperti pertemanan. Namun kesenangan dalam hubungan bersama sahabat cendrung berbeda, karena kesenagan itu dirasakan bersama-sama dengan orang yang akrab dan terkadang rasa senang itu adalah upaya bersama dan bukan karena dibuat-buat saja.

Maksud dari kesenangan yang diupayakan dalam hubungan persahabatan adalah terkadang mereka tahu bahwa, perasaan sahabatnya lagi kurang baik. Sehingga dari situlah mereka berusaha membuat apa saja yang bisa mengubah suasan hati sahabatnya itu. Tentu hubungan teman bisa mungkin enggan melakukan hal ini.

2. Penerimaan (Acceptance)

Karakteristik hubungan persahabatan adalah bagian yang memilki perbedaan dengan pertemanan biasa. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya pada pembahasan perbedaan antara sahabat dan teman, bahwa itu terlihat pada penerimaan keunikan individu.

Maksud penerimaan dalam hubungan persahabatan adalah mereka yang selalu memahami dan sadar bahwa setiap individu itu unik, yang selalu memilki kekurangan dan kelebihan. Seorang yang akan menjadi sahabat adalah mereka yang tidak hanya menerima kelebihan kita dan untuk memanfaatkan, melainkan menerima kekurangan kita dan saling mengisinya.

Seorang sahabat tidak akan berusaha agar orang lain yang menjalin hubungan dengan mereka yang memiliki perbedaan dan kekurangan itu harus berubah serta memaksakan harus sama seperti apa yang mereka miliki.

3. Saling Membantu (Mutual Assistance)

Selain penerimaan salah satu karakteristik dari hubungan persahabatan adalah adanya sikap saling membantu satu sama lain. Tentunya hal ini akan berbeda dengan hubungan pertemanan, yang membantu dengan niat mengharapkan timbal balik seperti imbalan dan sebagainya yang tidak dilakukan secara suka rela.

Seorang sahabat ketika menunjukan sikap saling membantu tentu tidak mengharapkan timbal balik atau imbalan yang diberikan ketika mereka melakukannya. Dalam diri seorang sahabat selalu ada sikap suka rela dalam membantu, dan hanya menginginkan orang yang menjadi sahabatnya bisa senang dan bisa menyelesaikan masalahnya tanpa mengungkit kontribusi mereka.

4. Pengertian (Understanding)

Hubungan persahabatan yang dilakukan secara suka rela itu karena ada dasar pengertian, yang juga merupakan karakteristiknya. Pertemanan biasa tidak ada saling pengertian di dalamnya, karena mereka membangun hubungan tersebut tidak dengan rasa ingin mengetahui orang lain.

Berbeda halnya dengan hubungan persahabatan, mereka selalu ada rasa saling mengerti satu sama lain. Sehingga mereka mampu menerima apa yang menjadi kekurangan sahabtnya dan berupaya untuk saling mengisi. Seorang sahabat dalam hal ini mengerti apa yang dirasakan seseorang, karena mereka membangun hubungan dengan keinginan untuk mengetahui.

5. Kepercayaan (Trust)

Karakteristik hubungan persahabatan yang berikutnya adalah adanya kepercayaan. Pertemanan biasa tidak mendasarkan hubungan tersebut dengan kepercayaan, karena tidak ada penerimaan dan pengertian pada orang lain. Sehingga akan menghasilkan perasaan saling curiga dan hubungan tidak bertahan lama.

Berbeda halnya dengan hubungan persahabatan, mereka selalu membangun hubungan tersebut berdasarkan pada kepercayaan. Sehingga adanya terhindar dari rasa saling curiga, mereka juga pandai menjaga rahasia dan privasi sahabatnya. Di sisi lain selain tahu bahwa setiap orang mempunyai kekurangan, namun seorang sahabat akan selalu saling mendukung.

6. Menghargai (Respect)

Menghargai adalah salah satu karakteristik dalam hubungan persahabatan. Dalam pertemanan biasa sikap ini tidak terlalu ditampakan, sehingga dapat tanpa pikir panjang hubungan pertemanan ini sering saling melukai perasaan orang lain dengan alasan sebagai candaan.

Berbeda halnya dengan hubungan persahabatan, mereka membangun dengan sikap yang saling menghargai satu sama lainnya. Mereka juga mengetahui apa yang menjadi kesukaan dan tidak oleh sahabtnya, sehingga hubungan ini cenderung bertahan lama karena saling menjaga atau menghargai orang lain.

7. Spontanitas (Spontaneity)

Terkadang sikap kita selalu terlihat spontan pada mereka yang kita anggap akrab atau pada sahabat kita, seperti mengungkapkan perasaan begitu saja tanpa rasa khawatir. Hal ini karena adanya rasa kepercayaan dalam hubungan itu, sehingga kita merasa aman saja dalam mengungkapkannya. 

Aspek-Aspek Hubungan Persahabatan

Sebenarnya untuk memabngun suatu hubungan yang baik tentunya kita harus mengetahui apa-apa saja yang harus diperhatikan. Begitupun dalam persahabatan, setala kita mengetahui karakteristiknya sebenarnya juga harus memahami lebih jauh tentang aspek-aspek dalam hubungan persahabatan.

Hal ini sangat penting, karena untuk menjalin hubungan ini kita harus mempunyai kemampuan yang kita sebut sebagai aspek-aspek dalam hubungan persahabatan. Menurut (Dayakisni dan Hudaniah, 2006), menguraikan aspek-aspek tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Aspek Inisiatif (Initiative)

Inisiatif adalah aspek salah satu aspek dalam hubugan persahabatan yang berhubungan dengan upaya atau keinginan untuk memulai suatu bentuk interaksi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar.

2. Aspek Menghadapi Pernyataan Negatif (Negative Assertion

Aspek ini juga bisa dikatakan sebagai suatu cara dalam menjaga hubungan persahabatan. Karena individu yang mudah tersinggung dengan pernyataan atai candaan seseorang cenderung kurang nyaman dan bisa lebih memilih pergi meningggalkan suatu hubungan. 

Hubugan persahabatan yang terjaga dan bertahan lama akan selalu bisa menghadapi pernyataan atau suatu kondisi yang tidak menyenangkan. Mereka juga mudah untuk saling memafkan satu sama lainnya.

3. Aspek Pengungkapan Diri (Self Disclosure

Aspek yang berhubungan dengan pengungkapan bagian dalam diri antara lain berupa pengungkapan ide-ide pendapat, minat, pengalaman-pengalaman dan perasaanperasaannya kepada orang lain.

Baca Juga: Apa Itu Self Disclosure Menurut Para Ahli? Serta Apa Dampak dan Manfaat Dari Keterbukaan Diri. 

4. Aspek Dukungan Emosi (Emotional Support) 

Merupakan aspek yang berhubungan dengan ekspresi perasaan yang memperlihatkan adanya perhatian, simpati, dan penghargaan terhadap orang lain.

5. Aspek Manajemen Konflik (Conflict Management

Merupakan aspek yang berhubungan dengan suatu cara atau strategi untuk menyelesaikan adanya pertentangan dengan orang lnain yang mungkin terjadi saat melakukan hubungan interpersonal.

Fungsi-Fungsi Persahabatan

Setelah memahami apa itu arti, karakteristik dan perebedaan dalam hubugan persahabatan dan pertemanan? Mungkin ada yang terselip di benak beberapa orang, yang juga pernah bertanya lagi tentang apa fungsi persahabatan? 

Pertanyaan tersebut memang layak untuk dipertanyakan, karena untuk apa orang membangun suatu hubungan tanpa tahu kebermanfaatan atau fungsinya. Di sisi lain hal ini bukan berarti kita membangun hubungan hanya untuk memanfaatkan orang lain demi kepentingan diri sendiri. 

Banyak fungsi persahabatan menurut para ahli, di sisi lain menurut Gottman dan Parker menjelaskan fungsi persahabatan sebagaimana yang telah diuraikan oleh (Dariyo, 2004: 130-131), yaitu sebagai berikut:

1. Physical Support 

Fungsi persahabatan yaitu salah satunya adanya sikap untuk saling mendukung satu sama lain. Seroang sahabat akan selalu berupaya agar mereka yang menjadi sahabatnya dapat meraih impiannya, baik itu dari secara fisik seperti membantu sahabat dalam menangani masalah di kehidupannya.

2. Ego Support 

Ego support artinya bukan dipahami sebagai orang yang mementingkan diri sendiri dalam hubungan persahabatan. Melainkan suatu dukungan dan mencoba menyatu dengan mereka yang dianggap sebagai sahabat, walaupun ada perbedaan-perbedaan.

Fungsi dari ego support dalam hubungan persahabatan juga adanya sikap untuk memberikan perhatian, yang dilakukan agar hubungan itu menjadikan siapa saja di dalamnya memliki kekuatan moral, motivasi atau semangat dalam kehidupannya saat mengatasi masalah.

4. Sosial Comparison

Fungsi persahabatan yang berukutnya adalah social comparison, yaitu suatu stimulus, dukungan, serta sikap saling melengkapi dan menerima atau menutupi setiap kekurangan pada mereka yang dianggap sebagai sahabat. Semua itu agar dalam hubugan tersebut menjadikan setiap individu untuk dapat berkembang dengan lebih baik.

Referensi

Ahmadi, A. 2007. Psikologi sosial. Jakarta. PT Rineka Cipta.


Ahmadi, H. Abu. & Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 


Andayani, T. R. 2015. Arti teman bagi remaja (Jawa): sebuah studi pendahuluan. Presentasi poster dalam Pra-kolokium Program Doktor Ilmu Psikologi UG. Yogyakarta: Program Doktor Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UGM.


Baron, Robert A. 2005. Psikologi Sosial. Terjemahan Djuwita Ratna. Edisi kesepuluh, Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 


Bergsma, A., Poot, G., & Liefbroer, A. C. 2008. Happiness in the garden of epicurus. Journal of Happiness Studies, 9, 397–423.


Bukowski,, William M., Betsy Hoza, M. B., & Boivi, M. 1994. Measuring friendship quality during pre-and early adolescence: the development and psychometric properties of the friendship Qualities Scale. Journal of Social and Personal Relationship, 11(3), 471–484. 


Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo. 


Dayakisni. T., dan Hudaniah. 2006. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.


DeVito, J. 1995. The interpersonal communication course. Basic Communication Course Annual, 3(1), 1–20. 


Parker, J. G., & Asher, S. R. 1993. Friendship and friendship quality in middle childhood: Links with peer group acceptance and feelings of loneliness and social dissatisfaction. Developmental Psychology, 29(4), 611–621. 


Santrock, J.W. 2007. Psikologi Remaja. Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Santrock, J. W. 2010. Life-span development (13 Ed.). New York: Mc Graw Hill.


Thomas J. Berndt. 2002. Friendship quality and social development. Current Directions in Psychological Science, 11(1), 7–10. 


Vries, B. de, G, R., & Bliezner, R. 2000. Definitions of friendship in the third age: age, gender, and study location effects. Journal of Aging Studies, 14(1), 177–133.


Willard W. Hartup, & Stevens, N. 1999. Friendships and adaptation across the life span. Current Directions in Psychological Science, 8(3), 76–79. 

Post a Comment

Post a Comment