EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Apa Alasan Orang Bertahan dalam Hubungan Toxic? Berikut ini Pengalaman Hubungan Toxic dan Cara Keluar Dari Hubungan yang Beracun

Toxic relationship adalah suatu hubungan yang tidak sehat dan masih banyak orang terjebak dalam hubungan ini baik itu diri teman, kita saudara/i atau diri kita sendiri. Salah satu dari kita mungkin pernah menjadi korban dari hubungan yang beracun atau kita pernah melihat dan mendengar teman-teman kita menceritakan tentang hubungan toxic yang dijalani oleh mereka.

Di sisi lain mereka baik yang sadar maupun tidak seringkali terlihat terus bertahan dalam hubungan tersebut. Padahal itu membuat mereka semakin menderita, untuk itu pada pembahasan ini kita akan mencoba melihat lebih jauh apa alasan orang bertahan dalam hubungan toksik dan bagamana cara keluar dari hubungan yang beracun itu?

Apa Alasan Orang Bertahan dalam Hubungan Toxic? Berikut ini Pengalaman Hubungan Toxic dan Cara Keluar Dari Hubungan yang Beracun
Gambar. Apa alasan orang bertahan dalam hubungan toxic? Berikut ini pengalaman hubungan toxic dan cara keluar dari hubungan yang beracun. Sumber. unsplash.com

Apa Alasan Orang Bertahan dalam Hubungan yang Toxic?

Hubungan yang tidak sehat adalah suatu ikatan yang dibangun tidak berdasarkan pada upaya saling menghormati dan memahami antara satu sama lainnya. Banyak pengalaman orang-orang yang sudah terjebak dalam hubungan yang toxic ini, salah satunya Kiki Pangest yang pernah bercerita tentang alasan sesorang bertahan dalam toxic relationship atau hubungan yang beracun. 

Menurutnya ia pernah ada di dalam toxic relationship, jadi sedikit banyak paham alasan seseorang tidak bisa keluar dari toxic relationship. Alasan orang sulit keluar dari hubungan yang toxic berdasarkan pengalamannya adalah sebagai berikut:

  • Kebanyakan dari mereka tidak sadar sedang ada di dalam toxic relationship.
  • Mereka mewajarkan perlakuan-perlakuan pasangan yang sebenarnya salah dengan pembenaran bahwa hal tersebut dilakukan karena rasa sayang.
  • Orang beracun akan membuat kita merasa bahwa tidak ada orang lain yang mencintai kita. Membuat siapapun yang memutuskan untuk putus harus berpikir panjang karena takut tidak bisa menemukan penggantinya. Coba pikirkan, jika Anda tetap terikat dengan orang lama, bagaimana Anda bisa menemukan yang baru.
  • Orang beracun sangat manipulatif sehingga kita akan terus diperlakukan dengan buruk dan akhirnya merasa sangat bersalah. Kalau sudah begini, akan sangat sulit bagi kita untuk mau pergi karena kita merasa selalu melakukan kesalahan padahal kita sudah tidak berani lagi menyakiti diri sendiri. Padahal sebenarnya kita sendiri yang terluka.

Melihat ungkapan di atas yang berdasarkan pada pengalamannya, mungkin saja ada yang mempunyai pengalaman yang sama. Di sisi lain memang adakalanya kita sering tidak menyadari bahwa diri kita dalam membangun hubungan ini adalah toxic relationship, sehingga setiap perilaku dari orang toxic kita anggap wajar-wajar saja atau karena alasan terlanjur cinta walaupun sebenarnya hal itu adalah manipulatif.

Hubungan yang sehat dan membangun adalah tujuan bagi banyak orang. Namun, terkadang seseorang dapat terjebak dalam hubungan yang beracun, meskipun kerugian yang mereka alami jelas. Adapun beberapa alasan mengapa orang bertahan dalam hubungan toksik, terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut:

1. Keterikatan Emosional

Salah satu alasan utama mengapa orang bertahan dalam hubungan toksik adalah keterikatan emosional yang kuat terhadap pasangan mereka. Mereka mungkin memiliki perasaan yang mendalam terhadap pasangan dan merasa sulit untuk melepaskan ikatan tersebut. Ada cinta dan perasaan yang terlibat, yang dapat mempersulit pengambilan keputusan untuk meninggalkan hubungan yang beracun.

2. Ketakutan dan Ketergantungan

Ketakutan merupakan faktor lain yang mendorong seseorang untuk bertahan dalam hubungan yang beracun. Mereka mungkin takut akan reaksi pasangan mereka jika mereka mencoba untuk pergi. Ancaman kekerasan atau penyalahgunaan fisik maupun emosional sering kali membuat seseorang merasa terjebak dan tidak berdaya. Selain itu, ada juga ketergantungan finansial atau emosional yang membuat seseorang enggan meninggalkan pasangan mereka.

3. Rendahnya Rasa Percaya Diri

Rendahnya rasa percaya diri adalah faktor yang signifikan dalam menjaga seseorang tetap bertahan dalam hubungan yang beracun. Seseorang mungkin merasa bahwa mereka tidak pantas mendapatkan hubungan yang lebih baik atau tidak mampu hidup tanpa pasangan mereka. Rasa diri yang rendah dapat menghambat individu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam melindungi diri mereka sendiri dan mencari kebahagiaan yang sehat.

4. Siklus Kekerasan

Dalam beberapa hubungan toksik, terjadi siklus kekerasan yang terus berulang. Pasangan yang beracun mungkin menunjukkan periode kekerasan yang diikuti oleh periode permakluman atau penyesalan. Selama periode permakluman, pasangan yang beracun mungkin berusaha menunjukkan perhatian dan kasih sayang, membuat korban berharap ada perubahan dan perbaikan hubungan. Siklus ini menciptakan kebingungan dan ketidakpastian dalam pikiran korban, sehingga membuat mereka bertahan dalam harapan perubahan yang belum tentu akan terjadi.

5. Ketidakpastian tentang Masa Depan

Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah ketidakpastian tentang masa depan setelah meninggalkan hubungan yang beracun. Seseorang mungkin khawatir tentang kesulitan menghadapi hidup tanpa pasangan mereka atau kesendirian yang mungkin mereka alami. Rasa takut akan masa depan yang tidak diketahui dapat menghalangi seseorang untuk mencari kebahagiaan yang lebih baik di luar hubungan yang beracun.

Banyak faktor yang berkontribusi pada alasan mengapa orang bertahan dalam hubungan yang beracun. Keterikatan emosional, ketakutan, ketergantungan, rendahnya rasa percaya diri, siklus kekerasan, dan ketidakpastian tentang masa depan semuanya memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat. 

Penting untuk diingat bahwa alasan-alasan ini bersifat kompleks dan dapat berbeda dalam setiap situasi. Namun, penting bagi individu yang mengalami hubungan toksik untuk mencari dukungan dan bimbingan dari sumber yang tepat, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental, guna membantu mereka keluar dari situasi yang berbahaya dan menuju kehidupan yang lebih baik.

Banyak faktor yang berkontribusi pada alasan mengapa orang bertahan dalam hubungan yang beracun. Keterikatan emosional, ketakutan, ketergantungan, rendahnya rasa percaya diri, siklus kekerasan, dan ketidakpastian tentang masa depan semuanya memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat. 

Penting untuk diingat bahwa alasan-alasan ini bersifat kompleks dan dapat berbeda dalam setiap situasi. Namun, penting bagi individu yang mengalami hubungan toksik untuk mencari dukungan dan bimbingan dari sumber yang tepat, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental, guna membantu mereka keluar dari situasi yang berbahaya dan menuju kehidupan yang lebih baik.

Bagaimana Cara Untuk Keluar Dari Hubungan Toxic?

Terperangkap dalam hubungan toxic atau beracun terkadang memang membuat kita sulit untuk keluar dari situ, sebagaimana yang pernah di ceritakan di atas tentang alasan orang bertahan dalam toxic relationship. Untuk itu kita juga harus selain mengenanya, juga mampu dan mengetahui cara untuk mencoba keluar dari hubungan toksik, sebagaimana yang akan diuraikan sebagai berikut:

1. Kenali Tanda-tanda Hubungan Toksik

Langkah pertama untuk keluar dari hubungan yang beracun adalah mengenali tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Anda berada dalam hubungan yang tidak sehat. Beberapa tanda-tanda tersebut meliputi penyalahgunaan fisik atau emosional, manipulasi, pengendalian berlebihan, merasa tidak aman, dan siklus kekerasan yang berulang. Dengan mengidentifikasi tanda-tanda ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang situasi Anda dan meningkatkan kesadaran akan perlunya keluar dari hubungan yang merugikan.

2. Membangun Dukungan Sosial

Mendapatkan dukungan sosial adalah langkah penting dalam mengatasi hubungan yang beracun. Cari seseorang yang dapat Anda percayai, seperti teman dekat, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental. Berbicaralah kepada mereka tentang situasi Anda dan bagaimana Anda merasa. 

Baca juga:

Mereka dapat memberikan perspektif yang objektif, memberikan dukungan emosional, dan membantu Anda melalui proses keluar dari hubungan yang beracun. Jangan takut untuk meminta bantuan dan jangan merasa bahwa Anda harus menghadapi situasi ini sendirian.

3. Buat Rencana Keamanan

Sebelum mengambil langkah-langkah konkret untuk meninggalkan hubungan yang beracun, penting untuk membuat rencana keamanan. Pertimbangkan hal-hal seperti keamanan fisik dan keuangan. Jika Anda merasa dalam bahaya, pertimbangkan untuk menghubungi pihak berwenang atau lembaga bantuan yang relevan. Buat salinan dokumen penting seperti paspor, kartu identitas, dan rekening bank, dan simpan di tempat yang aman. Rencana keamanan yang baik akan membantu Anda mengurangi risiko dan meningkatkan kesiapan Anda untuk keluar dari hubungan yang beracun.

4. Buat Jarak Fisik

Penting untuk menciptakan jarak fisik antara Anda dan pasangan yang beracun. Ini mungkin berarti meninggalkan rumah bersama pasangan atau meminta pasangan untuk pergi. Jika Anda merasa tidak aman atau terancam, cari perlindungan di tempat yang aman seperti tempat tinggal teman atau keluarga, tempat perlindungan bagi korban kekerasan, atau fasilitas perlindungan lainnya. Buat rencana untuk menghindari kontak langsung dengan pasangan selama periode ini.

5. Fokus pada Diri Sendiri

Ketika Anda berada dalam hubungan yang beracun, Anda mungkin telah kehilangan fokus pada diri sendiri. Saat Anda memulai proses pemulihan, penting untuk mengalihkan perhatian dan energi Anda pada diri sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai, berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi, dan menjaga kesehatan fisik dan emosional Anda. Cari dukungan dari kelompok dukungan atau terapi individu untuk membantu Anda membangun kembali rasa harga diri dan kekuatan dalam diri Anda.

6. Hentikan Kontak

Menghentikan kontak dengan pasangan yang beracun adalah langkah penting dalam proses keluar dari hubungan yang beracun. Hal ini mungkin berarti memblokir nomor telepon mereka, menghapus mereka dari media sosial, dan membatasi komunikasi dengan mereka. Menghentikan kontak adalah cara untuk melindungi diri sendiri dan menghindari jatuh kembali ke dalam pola yang tidak sehat.

7. Cari Bantuan Profesional

Bekerjasama dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam bidang kekerasan domestik atau hubungan beracun dapat memberikan dukungan yang sangat berharga. Mereka dapat membantu Anda memahami dinamika yang terlibat dalam hubungan toksik, memberikan saran praktis, dan membantu Anda mengatasi trauma dan emosi yang terkait dengan pengalaman tersebut. Terapis juga dapat membantu Anda membangun strategi coping dan membantu Anda dalam proses pemulihan.

8. Jaga Harapan dan Kesabaran

Proses keluar dari hubungan yang beracun mungkin tidak mudah dan dapat membutuhkan waktu. Penting untuk tetap menjaga harapan dan kesabaran dengan diri sendiri. Bersabarlah dengan proses dan percayalah bahwa Anda sedang menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat. Ingatlah bahwa pemulihan adalah proses yang berkelanjutan dan perlahan-lahan. Tetap berkomitmen pada diri sendiri dan ingatlah bahwa Anda pantas mendapatkan hubungan yang penuh cinta dan dukungan.

Baca Juga:

Mengatasi hubungan yang beracun adalah langkah penting dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Mengidentifikasi tanda-tanda hubungan yang toksik, membangun dukungan sosial, membuat rencana keamanan, menciptakan jarak fisik, fokus pada diri sendiri, menghentikan kontak, mencari bantuan profesional, dan menjaga harapan dan kesabaran adalah langkah-langkah penting dalam keluar dari hubungan yang beracun. 

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini dan bahwa ada sumber daya dan bantuan yang tersedia untuk Anda. Percayalah pada diri sendiri, ambil langkah-langkah kecil, dan bergerak maju menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia yang Anda layak.

Kesimpulan

Pembahasan di atas sekiranya dapat memberikan kita sedikit gambaran tentang alasan orang bertahan dalam hubungan toxic itu karena awalnya mereka tidak menyadari bahwa sudah terjebak dalam hubungan beracun itu, ada yang bilang karena terlanjur cinta dan sayang walupun itu manipulatif, bahkan karena ada ancaman dan sebagainya. Di sisi lain hubungan toxic ini juga disebut dengan kekerasan dalam pacaran.

Untuk itu kita yang menyadari bahwa hubungan dijalani adalah hubungan yang toxic, maka sudah seharusnya kita menarik nafas sedalam mungkin dan merasakn kekuatan atau keberanian dalam diri kita untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat itu. 

Selain itu buang semua kekhawatiran kita tentang tidak ada lagi yang bisa menerima diri kita, sungguh ketahuilah diri kita tetap berharga dan tidak pernah jatuh dihina orang lain serta tidak pantas diperlakukan oleh orang lain seenaknya. 

Kita tidak perlu khwatir dengan kata-kata manipulatif, seperti sudah tidak ada lagi yang menerima kita karena tidak mungkin ada orang menerima kita yang tidak suci lagi, hal ini mungkin banyak yang sudah mendengarnya karena banyak koban khususnya perempuan yang merasa minder karena sudah tidak lagi perawan dan menjadi alasan untuk bertahan dengan pelaku toxic. 

Namun ketahuilah kesucian sesorang tidak diukur dari perawan atau tidak, itu hanya kata-kata pelaku toxic agar kita tidak bisa lepas dari cengkramannya, dan itu merupakan upaya untuk terus mengontrol kita. Sampai di sini dan mungkin dari teman-teman yang lain bisa menambahkannya.

Post a Comment

Post a Comment