EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Apa Itu Coping Stres?

Stres adalah gangguan mental yang dihadapi individu akibat adanya suatu tekanan baik itu berasal dari internal maupun eksternal. Hal ini  terkadang muncul dari kegagalan individu ketika berupaya memenuhi kebutuhan atau keinginannya. 

Maksud dari tekanan internal dan eksternal bisa berasal dari dalam diri maupun dari luar diri. Untuk itu individu juga harus mampu dan mengetahui bagaimana mengatasi stress tersebut, cara yang biasa dipakai dalam hal ini adalah coping stress.

Apa Itu Coping Stres?
Gambar. Apa itu coping stres?. Sumber. pixabay.com

Untuk itu pada pembahasan ini kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang pengertian coping stres berdasarkan para ahli, jenis-jenis, serta fakto-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal upaya kita dalam memahami tentang salah satu strategi atau metode mengatasi stres.

Pengertian Coping Stres Menurut Para Ahli

Apa itu coping stress? Yaitu sebagai bentuk proses seseorang dalam pemulihan kembali dari setiap tekanan atau reaksi baik itu fisik maupun psikis. Hal itu dapat berupa perasaan yang tidak menyenangkan dan ketidaknyamanan oleh seseorang, dan kemudian menerapkan strategi kognitif dan perilaku untuk mengelola stres maupun emosi negatif lainnya. Adapun pengertian coping stress menurut para ahli dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Lazarus dan Folkman (dalam Smet, 1994:143)

Coping adalah suatu metode dalam mengelola setiap tuntutan-tuntutan dengan jarak yang ada, baik itu berasal dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungan eksternalnya berdasarkan sumber daya yang ada sebagai upaya menghadapi stressful.

  • Rasmun (2004: 29)

Coping adalah proses yang dinilai oleh individu dalam menyelesaikan situasi stresfull, coping tersebut adalah merupakan respon terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologis.

  • Mateny, dkk (dalam Safaria, 2012: 97)

Coping sebagai segala usaha, sehat maupun tidak sehat, positif maupun negative, usaha kesadaran atau ketidaksadaran, untuk mencegah, menghilangkan, atau melemahkan stressor, atau untuk memberikan ketahanan terhadap dampak stress.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa coping stress adalah suatu usaha dari individu untuk mengelola tuntutan-tuntutan baik internal maupun eksternal.

Fungsi dari strategi ini adalah untuk memberikan ketahanan terhadap dampak stres baik itu berupa fisiologis, emosional, kognitif, interpersonal, dan organisasional. Selain itu coping stress juga dapat dipahami sebagai suatu strategi dalam menghadapi atau meminimalisir stres.

Jenis-Jenis Strategi Coping Stres

Apa saja jenis-jenis coping stress? Untuk memahami lebih lanjut tentang jenis-jenis coping stress, menurut Lazarus dan Folkman dalam (Achmadin, 2015) menguraikan bahwa terdapat dua jenis strategi. Adapun masing-masing penjelasan ini akan diuraikan, yaitu sebagai berikut:

1. Problem Focused Coping 

Strategi coping ini berpusat pada masalah, sehingga individu harus mampu untuk menemukan setiap penyeba, dan menyelesaikan akar permasalahan tersebut atau dengan mencoba mengubah situasi. Di sisi lain cara ini juga sebaiknya dilakukan dengan mengukur apakah individu mempunyai kemampuan menilai untuk mengendalikan dan mengubah situasinya.

Apabila individu mempunyai kemampuan pengendalian dan mengubah situasi itu mungkin agak lebih baik. Kemudian mereka juga harus mampu mencari cara bagaimana bentuk penyelesaian masalahnya dan apa saja yang membbuat mereka menjadi stres.

2. Emotional Focused Coping (Coping yang berorientasi pada emosi)

Jenis coping ini lebih berfokus pada emosi seseorang untuk merespon hal-hal di luar dirinya. Memang kita tidak mungkin mengatur dan mengubah bagaimana orang lain harus berperilaku ke kita, namun kita masih bisa mengontrol emosi yang ada di dalam diri. Artinya kita masih punya cara bagaimana harus merespon setiap perilaku orang lain, atau situasi yang ada serta tanpa perlu seoalah-olah meniadakannya.

Aspek-Aspek Coping Stres

Apa saja aspek-aspek yang dapat mempengaruhi coping stres? Mengenai hal ini menurut (Safaria, 2012: 108-109) mengemukakan bahwa dalam mengatasi tingkat stres tersebut, sebenarnya memiliki beberapa aspek yang kemudian akan diuraikan yaitu sebagai berikut:

1. Aspek Emotional Focused Coping

Folkman dan Lazarus (dalam Safaria, 2012: 108-109) memberikan rincian tentang beberapa aspek emotional focused coping yang didapat dari hasil penelitian-penelitiannya, yang kemudian hal ini akan diuraikan sebagai berikut:

  • Seeking social emotional support

Maksud dari seeking social emotional support adalah upaya seseorang dalam mencari dukungan emosional dan sosial dari orang lain. Namun hal itu bukan berarti kita mencari pengakuan diri, melainkan mencoba menghadirkan orang-orang yang mampu memahami situasi dan kondisi kita.

  • Distancing

Maksud dari distancing adalah upaya individu mengenai situasi dan melakukan tindakan atau menghindar dari situasi yang tidak menyenangkan baginya. Individu melakukan fantasi mengandaikan permasalahannya pergi dan mencoba untuk tidak memikirkan mengenai masalah dengan tidur atau menggunakan alkohol yang berlebih.

  • Self control

Arti dari self control adalah upaya seseorang dalam melakukan bentuk pengendalian dirinya. Ini juga melatih kemampuan individu agar mampu mengendalikan setiap perilaku maupun informasi yang harus diterima dan tidak diinginkan, serta mencari cara untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Untuk memahmi lebih lanjut, bisa baca artikel sebelumnya di bawah ini.

Baca Di Sini: Mengenal Apa Itu Self Control? Serta Jenis dan Manfaat Kontrol Diri.

  • Accepting responsibility

Sedangkan arti dari accepting responsibillity adalah upaya individu dalam menerima untuk menjalankan masalah yang dihadapinya sementara mencoba untuk memikirkan jalan keluarnya.

  • Positive reappraisal

Terakhir tentang arti positive reappraisal adalah upaya individu ketika mencoba untuk membuat suatu arti positif dari situasi dalam masa perkembangan kepribadian, kadang-kadang dengan sifat yang religius.

2. Aspek Problem Focused Coping

Folkman dan Lazarus (dalam Safaria, 2012: 108-109) mengidentifikasi beberapa aspek problem focused coping yang didapat dari penelitian-penelitiannya antara lain sebagai berikut:

  • Seeking informational support

Maksud dari seeking informational support adalah sebagai bentuk upaya seseorang dalam mencari informasi dari orang-orang yang dapat dipercayai atau profesional. Hal ini bisa saja seperti psikolg, dokter maupun guru.

  • Confrontive coping 

Maksud dari confrontive coping adalah upaya seseorang yang dilakukan untuk mencari dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dan dilakukan secara kogkret.

  • Planful problem-solving

Sedangkan arti dari planful problem-solving adalah kemampuan seseorang yang selalu berupaya agar bisa menganalisis setiap hal-hal yang memicu tekanan, masalah atau stres. Kemudian mereka mencari solusi secara langsung pada bentuk permasalahan yang mereka hadapi.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Stres Yang Positif dan Negatif: Berikut Ini Pengertian Stres Menurut Para Ahli, Penyebab Dan Dampaknya Serta Cara Mengatasi Stres.

Metode Coping Stress

Keinginan untuk menerapkan suatu strategi, tentunya kita harus mengetahui cara-cara atau metodenya, begitupun dengan hal-hal untuk mengatasi stres ini. Rasmun (2004: 37-39) menguraikan apa yang dikatakan oleh Bell, bahwa metode coping stres terdiri dari dua hal yang bersifat jangka panjang dan pendek. Mengenai penjelasan ini akan diuraikan, yaitu sebagai berikut:

1. Metode Coping Jangka Panjang

Cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang efektif serta realistis dalam menangani problem psikologis yang waktunya bersifat lama. Adapun hal yang bisa dilakukan yaitu seperti mencari teman bercerita, curhat, dan mencoba mengidentifikasi setiap informasi tentang masalah yang sedang kita hadapi.

Kemudian dicari bentuk alternatif sebagai upaya menangani atau meminmalisir setiap tekanan atau stres yang dihadapi. Hal itu bisa saja dilakukan dengan latihan fisik atau olahraga, dan dari masalah tersebut harus dianggap sebagai suatu  pengalaman dan peristiwa sebagai pelajaran hidup.

2. Metode Coping Jangka Pendek

Metode ini adalah upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan psikplogis atau stres, dalam waktu yang sementara dianggap cukup efektif. Hal yang biasa dilakukan pada metode ini seperti penggunaan alkohol, melamun, obat-obatan dan fantasi serta adanya upaya melihat situasi yang menyenangkan atau aspek humor.

Hal itu cenderung dianggap sebagai cara yang bisa melupakan masalah seseorang atau merasa semuanya akan kembali stabil. Di sisi lain kegiatan jangka pendek ini juga sering dilakukan dengan mencari aktivitas lain agar melupakan masalah. Namun yang perlu diketahui, cara ini tidak akan berlangsung lama dan hanya memakan waktu sebentar saja.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping Stres

Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi coping stress? Mengenai hal ini menurut (Andriyani, 2014) ada beragam faktor yang dapat terjadi dan pada intinya tergantung pada individu itu sendiri, sebagaimana yang akan diuraikan yaitu sebagai berikut:

1. Kesehatan fisik/energi

Ketika seseorang berupaya untuk mengatasi stres, maka kesehatan fisik sangat dibutuhkan karena upaya untuk melakukan hal itu juga sangat menguras energi. Sehingga dalam mengatasi stres individu tersebut juga membutuhkan banyak energi.

2. Keterampilan memecahkan masalah

Ini merupakan salah satu faktor coping stress yaitu kapasitas atau kemampuan dalam memecahkan masalah. Sehingga cara tersebut diharuskan untuk mencari sebuah solusi apabila dalam kondisi yang sulit atau beragam masalah yang mereka hadapi. Hal ini bisa saja dilakukan dnegaan mencari suatu informasi dan mengidentifikasinya sehingga dapat membantu dalam mengatasi masalah.

3. Ketrampilan sosial

Ini merupakan suatu kapasitas yang harus dilakukan dan sangat mempengaruhi coping stress, karena sangat membutuhkan suatu keterampilan dalam membangun hubungan atau dengan cara adanya kemampuan untuk berkomunikasi serta mampu bertingkah laku dengan menyesuaikan dengan norma atau nila-nilai yang berlaku.

4. Dukungan sosial dan materi

Dukungan sosial yang baik dan cukup akan membuat individu untuk merada dirinya dihargai dan segera bangkit dari permasalahan stress yang sedang dialaminya saat ini. Adapun maksud dari dukungan materi seperti uang, barang-barang atau layanan yang dapat dibeli juga dapat mengurangi kadar stress yang sedang dialami.

Referensi

  • Andriyani, Septian. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Toilet Training Pada Anak Prasekolah. Journal Of Nurse Vol. 2. No. 3.
  • Asih, et al. 2018. Stres Kerja. Cetakan Kesatu. Semarang University Press, Semarang.
  • Rasmun. 2004. Stres, Koping dan Adaptasi. CV. Sagung Seto, Jakarta.
  • Safaria, Triantoro dan Nofrans Eka Saputra. 2012. Manajemen Emosi. Bumi Aksara, Jakarta.
  • Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Grasindo, Jakarta.

Post a Comment

Post a Comment