EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Mengenal Apa Itu Toxic Parenting? Beserta Ciri-Ciri dan Dampaknya

Hubungan orang tua dan anak adalah kunci bagi kesuksesan keluarga dan perkembangan seorang anak itu sendiri, sehingga peran orang tua dalam pemberian pola asuh yang baik juga akan berdampak pada kondisi perkembangan anak itu sendiri.

Dengan demikian orang tua juga harus memilih suatu pola asuh yang dapat mengembangkan perkembangan seorang anak. Ada berbagai macam tipe pengasuhan orang tua terhadap anak yang bisa dilakukan seperti otoriter, demokratis dan permisif, (Ayun, 2017).

Mengenal apa itu toxic parenting? Beserta ciri-ciri dan dampaknya
Gambar. Mengenal apa itu toxic parenting? Beserta ciri-ciri dan dampaknya. Sumber. pixabay.com

Walaupun setiap keluarga atau orang tua dapat menerapkan pola asuh yang berbeda, namun hal itu jangan sampai memilih pola asuh yang merugikan seorang anak serta perkembangannya dalam kehidupan.

Tak jarang kita juga sering mendengar ada orang tua yang berlaku kasar pada anaknya, baik itu dilakukan secara fisik maupun psikis. Pola pengasuhan seperti ini terkadang disebut dengan toxic parenting.

Untuk itu pada pembahasan ini kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang apa itu toxic parenting? Kemudian jenis-jenis dan ciri-ciri dari pola asuh orang tua yang toxic, serta dampaknya terhadap anak-anak.

Pengertian Toxic Parenting

Istilah toxic diartikan dalam dunia medis sebagai racun, sedangkan parenting adalah pembicaraan mengenai pola, cara atau gaya pengasuhan orang tua. Sehingga toxic parenting artinya dapat dipahami sebagai pola asuh atau hubungan orang tua dan anak yang beracun atau tidak sehat.

Mengenai pembahasan ini terdapat beberapa pengertian toxic parenting yang didefinisikan oleh para ahli, hal ini bisa menjadi langkah awal kita dalam memahami gaya pengasuhan yang toxic. Adapun definisi dan pengertian toxic parentinga menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

  • Oktariani (2021)

Toxic parenting adalah suatu bentuk pengasuhan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan dan kehidupan anak pada tahap selanjutnya, karena hal tersebut cenderung dilakukan secara berulang-ulang serta hal ini juga yang dapat dikatakan sebagai suatu perilaku toxic orang tua pada anak.

  • Echols (2007)

Istilah toxic dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai racun, kemudian parenting adalah pengasuhan,(Echols, 2007). Sehingga toxic parenting dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pengasuhan orang tua yang beracun atau adanya unsur kekeliruan dan hal itu dapat melukai kondis psykologis seorang anak.

  • Saskara dan Ulio (2020) 

Arti dari toxic parenting adalah bentuk pola asuh orang tua atau carra mereka dalam memperlakukan anak dengen cara tidak sebagaimana mestinya atau tidak menjadikan anak dapat tumbuh mmenjadi pribadi yang labih baik. Hal itu juga cenderung adanya unsur ketiadaan rasa menghargai maupun menghormmati pada anak, kemudian dapat memicu perilaku kekerasan yang berdampak pada kondisi psikologis anak atau kesehatan mental menjadi terganggu.

  • Putri, Kholifah Ganda, (2022)

Toxic parents artinya gambaran perilaku orang tua dalam mengasuh anak atau memperlakukan anak tanpa adanya sikap untuk menghormati dan menghargai merek sebagai individu yang utuh, kemudian adanya unsur kekerasan yang membuat kondisi psikologis mereka maupun kesehatan mentalnya menjadi terganggu.

  • Rianti & Dahlan (2022: 192)

Toxic parents yaitu orang tua yang toksik atau tidak sehat ketika mengasuh anak, seperti terlalu fokus pada keinginan orang tua sendiri tanpa memperdulikan perasaan, pendapat serta terlalu mengatur semau mereka bukan pada anaknya. Padahal anak-anak juga memiliki hak terhadap kehidupan meraka sendiri. 

  • Forward & Buck (2002)

Toxic parents adalah suaatu bentuk atau tipe pengasuhan orang tua yang cenderung pengontrol dan terus-menerus menyerang, adanya manipulasi serta mendominasi kehidupan dari anak-anak.

  • Chairunnisa (2021: 4)

Toxic parents artinya orang tua tipe orang tua dalam pola pengasuhan yang cenderung merasa dirinya selalu benar, kemudian hanya terfokus pada keinginan mereka sendiri dan bukannya berdasarkan pada anak atau ketiadaan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan dari sang anak.

Jenis-Jenis Toxic Parenting

Untuk mengenal lebih jauh tentang hubungan orang tua dan anak yang tidak sehat atau toxic parenting, maka alangkah baiknya kita mengetahui tentang beberapa jenis-jenis dari toxic parenting

Menurut (Forward, 1989) bentuk-bentuk toxic parenting itu seperti orang tua yang minim akan sifat edukatif, berlebihan dalam mengontrol anak, pengguna alkhohol dan obat terlarang dan adanya tindakan kekerasan dari orang tua.

Selain itu menurut Dunham dan Dermer (2011) mengungkapkan bahwa ada 3 jenis toxic parenting, yaitu pageant parents, dismissive parents, and contemptuous parents who are insulting. Kemudian penjelasan ini akan diuraikan, yaitu sebagai berikut:

1. Pageant Parents 

Pageant parents adalah orang tua yang berusaha keras untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan mereka. Pageant Parents beranggapan bahwa keberhasilan anak dapat menggambarkan keberhasilan orang tua pula. Orang tua tersebut mendorong anak agar dapat menerima keinginannya sebagai keinginan anak pula.

2. Dismissive Parents 

Dismissive Parents merupakan orang tua yang seringkali meremehkan anak. Orang tua tersebut bisa saja berada di rumah setiap hari namun mereka tidak terlibat dalam kehidupan anak. Mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar anak namun tanpa adanya hubungan emosional yang hangat. 

3. Contemptuous Parents 

Contemptous Parents adalah orang tua yang seringkali menghina anak. Orang tua tersebut memiliki keinginan dan impian-impian yang digantungkan pada anak mereka. Mereka seringkali mengkritik, mengutuk dan menjatuhkan emosional anak. 

Dampak Toxic Parenting

Apa dampak dari toxic parenting? Menurut (Indrawati, Endang et al., 2014) hal itu dapat menyebabkan seperti trauma akibat dari suatu dampak psikologis dan memberikan efek jangka panjang, kemudian dapat mempengaruhi pada pola hidup yang toxic bagi anak-anak pada masa yang akan datang.

Di sisi lain dampak dari orang tua yang toxic adalah dapat mengganggu kesehatan mental dan perilaku dari anak-anak. Menurut (Oktariani, 2021) ada 14 dampak dari toxic parenting terhadap anak, yaitu sebagai berikut:

  1. Adanya kecemasan tinggi yang dimiliki, mengganggu rasa aman atau ketakutan terhadap lingkungan sekitarnya.
  2. Cenderung merasa kesepian atau tidak ada yang mau mengerti dan memahami tentang mereka.
  3. Cenderung tidak konsisten dalam bersikap, serta sulit untuk membangun prinsip maupun nilai-nilai dalam kehidupan mereka.
  4. Adanya sikap agresif yang terdorong keluar, cenderung menentang aturan sosial atau melawan sosok figur yang dirasa dominan. 
  5. Adanya sikap untuk menutupi diri yang begitu kuat dan bahkan tidak mengenali diri mereka sendiri.
  6. Cenderung sulit mengekspresikan emosi dan respon terhadap emosi tersebut selalu tidak sesuai berdasarkan stimulus yang diberikan.
  7. Cenderung tidak ada tujuan yang jelas, yang seringali terfokus hanya membahagian orang tua saja. 
  8. Cenderung sulit membangun hubungan secara emosional dengan orang lain.
  9. Cenderung sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka.
  10. Kesulitan dalam memberikan empati maupun kasih sayang secara tepat pada orang lain. 
  11. Mereka menjadi anak yang berlebihan untuk patuh atau bisa saja memberontak.
  12. Cenderung menjadi pribadi yang selalu tergaantung pada orang lain dan tidak pada dirinya sendiri.
  13. Cenderung menjadi anak yang selalu menyalahkan orang tua ketika mengadapi masalah. 
  14. Bisa memberikan dampak pada tingkaat kecemasan, depresi serta gangguan-gangguan fisik.

Referensi

Ayun, Q. 2017. Pola Asuh Orang Tua dan Metode Pengasuhan dalam Membentuk Kepribadian Anak. ThufuLA J. Inov. Pendidik. Guru Raudhatul Athfal, vol. 5, no. 1, p. 102, 2017, doi: 10.21043/thufula.v5i1.2421.


Chairunnisa, S. R. 2021. Pengaruh toxic parenting terhadap perilaku emosional anak usia dini di Kecamatan Pondok Aren tahun 2021. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 


Dunham, S. M., & Dermer, S. B. 2011. Poisonous parenting: Toxic relationships between parents and their adult children (J. Carlson (ed.)). Taylor & Francis. 


Echols, John M dan Hassan Shadily. 2007. Kamus Inggris-Indonesia. Cetakan kesepuluh, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Forward, S. 2009. Toxic Parents: Overcoming Their Hurtful Legacy and Reclaiming Your Life. Amerika Serikat: Random House Publishing Group. 


Indrawati, E. S., Hyoscyamina, D. E., Qonitatin, N., & Abidin, Z. 2014. Profil keluarga disfungsional pada penyandang masalah sosial di Kota Semarang. Jurnal Psikologi Undip, 13(2), 120-132. 


Oktariani. 2021. “Dampak Toxic Parents Dalam Kesehatan Mental Anak Impact of Toxic Parents on Children ’ s Mental Health,” Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan 2, no. 3 (2021): 215–222.


Saskara, I Putu Adi and Ulio SM. 2020. Peran Komunikasi Keluarga Dalam Mengatasi ‘Toxic Parents’ Bagi Kesehatan Mental Anak. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Usia Dini 5, no. 2 (2020): 125-134, https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PW/article/view/1820/1493.


Rianti, & Dahlan, A. 2022. Karakteristik toxic parenting anak dalam keluarga. DIAJAR: Jurnal Pendidikandan Pembelajaran, 1(2), 190–196. https://journal.yp3a.org/index.php/d iajar/article/view/742/363.

Post a Comment

Post a Comment