EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Apa Itu Mental Block? Berikut Ini Pengertian, Gejala, Penyabab, Bentuk dan Jenis-Jenis Serta Cara Mengatasinya

Mental block adalah istilah yang saat ini banyak ditemukan dalam beberapa diskusi mengenai kesehatan mental. Hal ini karena kehidupan di zaman sekarang baik itu anak-anak, remaja sampai dengan orang dewasa seringkali mengalami pengalaman-pengalam yang tidak menyenangkan.

Kemudian dari hal-hal tersebut dapat mengganggu kesehatan mental sekaligus perkembangan diri untuk menuju kesuksesan yang sudah mereka rencanakan. Kondisi kesehatan mental yang banyak dibicarakan ini seringkali disebut dengan mental block.

Apa Itu Mental Block? Berikut Ini Pengertian, Gejala, Penyabab, Bentuk dan Jenis-Jenis Serta Cara Mengatasinya
Gambar.Apa Itu Mental Block? Berikut ini pengertian, gejala, penyabab, bentuk dan jenis-jenis serta cara mengatasinya. Sumber. pixabay.com

Untuk itu dalam pembahasan ini kita akan mencoba memahami tentang apa itu mental block dan bentuk-bentuknya? Kita juga akan mencoba mengenal penyebab-penyebab seseorang mengalami mental block serta cara mengatasinya.

Pengertian Mental Block

Mental block secara bahasa menurut (Yusdarmanto, 2015) memiliki kesamaan dengan istilah limiting belief, yang diartikan sebag rasa kurang percaya diri dan dianggap suatu hambatan mental atau psikologis akibat terdapat program negatif di dalamnya serta hal itu menyelubungi pikiran seseorang.

Rasa kurang percaya diri ini bisa saja muncul dalam inferior complex atau sifat rendah diri seperti canggung dalam bertindak, berbicara dan mengaktualisasikan dirinya. Walapun dalam kondisi tersebut sebenarnya memliki kelebihan, namun rasa kurang percaya dirilah yang menghambatnya.

Di sisi lain pengertian mental block atau limiting belief menurut Arif (2012) adalah upaya yang dikonfirmasi baik disengaja maupun tidak, dan kemudian menjadi suatu keyakinan. Hal itu juga dapat berpengaruh terhadap kesuksesan pada kehidupan seseorang dari beragam konteksnya. Kondisi ini bisa saja terjadi karena terhalang dari faktor-faktor mental block seperti pengalaman masa lalu pada individu maupun orang tua, serta lingkungan sekitarnya. 

Tidak hanya itu menurut Arif (2012) mental block juga diartikan sebagai hambatan-hambatan pada seseorang dalam menyampaikan perasaan, kemampuannya dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pesan-pesan verbal.

Menurut (Hikmah, 2021: 10) mental block dianggap sebagai kondisi pada saat otak merespon setiap penolakan terhadap ingatan tertentu atau pikiran dan mereka tidak sulit mengendalikannya. Artinya hal itu terjadi karena individu tidak dapat berpikir dengan baik dalam topik-topik tertentu, atau tidak bisa melakukan aktivitas pikiran seperti biasanya.

Kondisi kesehatan mental tersebut sebenarnya berbeda dengan seseorang merasa bosan atau suasana hati yang sedang buruk, sehingga tidak tidak adanya keinginan untuk beraktivitas atau kegiatan lainnya. Karena hal ini juga pada dasarnya masih bisa untuk dikendalikan.

Kondisi di itu berbeda halnya dengan mental block yang merupakan suatu kondisi dan memang sangat sulit untuk dikendalikan, seseorang yang mengalaminya terkadang bingung atau tidak tahu tentang bagaiamana cara mengatasi pengalaman tersebut, (Hikmah, 2021: 11).

Bentuk-Bentuk Mental Block

Lantas apa saja bentuk-bentuk mental block? Menurut (Hikmah, 2021: 11) agar kita mengenali mental block yang ada pada diri seseorang maka perlu mengenali bentuk-bentuknya, yaitu akan diuraikan sebagai berikut:

1) Keraguan Diri (Self Doubt) 

Keraguan terhadap diri sendiri dapat membuat kita merasa sekan tidak berdaya. Seringkali kita tidak peduli tentang seberapa keras diri kita telah mengembangkan keterampilan, yang kemudian harus merasa bahwa apa yang telah dilakukan memiliki nilai yang kecil.

2) Kekhawatiran (Indecision

Indecision adalah kekhawatiran atau perasaan was-was berlebihan seseorang terhadap sesuatu di masa depan yang belum pasti terjadi. Misalnya, dalam pikiran kita terdapat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di masa depan, sehingga seringkali kita membuat persiapan atau keputusan-keputusan yang berlebihan untuk mengantisipasi hal tersebut.

3) Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset)

Fixed mindset adalah suatu pola pikir yang menganggap kecerdasan itu bersifat tetap dan tidak dapat berubah. Seakan-akan mereka membatasi pikiran untuk berbuat sesuatu yang lebih jauh dalam meraih kesuksesan, karena beberapa alasan seperti pengalaman masa lalu. Hal itu membuat mereka tidak berusaha keras untuk melakukan atau merubah keadaan.

4) Perbandingan (Comparison)

Arti comparison di sini adalah suatu sikap yang selalu membandingkan diri dengan orang lain. Mereka merasa kurang sedangkan orang lain memilki lebih, sehingga mereka merasa tidak memiliki peluang untuk meraih sesuatu yang sama dengan orang lain. 

5) Ketidakpastian (Uncertainty)

Uncertainty adalah kondisi di mana seseorang diperhadapkan dengan banyak pilihan yang kemudian membuatnya tidak bisa atau kesulitan dalam mengambil suatu keputusan. Apabila mereka menemukannya, namun tetap saja merasa tidak dapat melaksanakannya.

6) Ketiadaan Batas (No Limits)

Seperti Uncertainty yang diperhadapkan dengan banyak pilihan sehingga sulit membuat keputusan. Sedangkan no limits adalah sesorang yang memiliki banyak minat, kemampuan, atau upaya-upaya yang kemudian dilebih-lebihkan sehingga membuatnya sulit menentukan fokus.

7) Tunnel Vision

Maksud tunnel vision di sini adalah suatu sikap dengan mengekang diri dalam cara berpikir atau khayalannya sendiri. Bisa dibilang orang seperti memilki sikap yang takut akan bayangannya sendiri, mereka menciptakan ketakutan dalam diri mereka sendiri untuk menghdapai masa depan yang belum pasti dan ciri berpikir seseorang yang tidak objektif. 

Selain bentuk-bentuk yang dikemukakan di atas masih terdapat juga beberapa ciri-ciri mental block, sebagaimana yang di ungkapkan oleh (Arif, 2012) menurutnya tedapat ciri-ciri mental block, yaitu sebagai berikut:

  • Mereka rentan terhadap kritik atau terhadap situasi emosional
  • Mudah merasa terancam dan panik
  • Ketakutan tak beralasan baik terhadap kesehatan, 
  • Banyak hal-hal yang dipandang berbahaya,
  • Kemiskinan atau ketidakmampuan untuk mengontrol situasi atau diri sendiri, 
  • Menganggap dunia bukan tempat yang aman.

Gejala-Gejala Mental Block

Selain bentuk-bentuknya yang sangat penting diketahui, kita juga perlu mengenal apa gejala-gejala mental block? Mungkin akan sangat bervariasi, tergantung pada jenis hambatan maupun penyebab terjadinya. Adapun menurut  (Hikmah, 2021: 13) terdapat 7 gejela mental block, yaitu sebagai berikut:

1) Tidak bergairah atau kehilangan energi 

2) Sensitif dan mudah tersinggung 

3) Selalu merasa tegang 

4) Emosi yang meluap-luap atau berlebihan 

5) Merasakan tekanan psikologis 

6) Merasakan tekanan psikologis 

7) Penurunan gairah seksual atau aktivitas seksual yang tidak memuaskan.

Jenis-Jenis Mental Block

Selain bentuk dan gejala mental block yang sudah diuraikan di atas, Menurut Robert Dilts (1990) dalam (Ramadhana, 2020) mengatakan bahwa berdasarkan kadar psikologi seseorang akibat kurangnya rasa tidak percaya diri terhadap diri sendiri, mental block dibagi atas 3 jenis yaitu sebagai berikut:

  • Tidak Ada Harapan (Hopelessness) 

Kejadian atau pengalaman hopelessness adalah suatu pengalaman seseorang yang merasa tidak ada harapan lagi pada sesuatu yang mereka impikan. Anggapan dalam diri orang tersebut adalah bila seseorang tidak bisa melakukannya, maka saya juga sudah pasti tidak bisa dan tidak perlu untuk mencobanya.

Kondisi ini seakan-akan sesorang sudah kalah sebelum berperang, mereka merasa tidak ada harapan lagi untuk mencoba sesuatu karena orang lain yang pernah gagal melaluinya. Padahal mereka bisa saja punya kekuatan dan peluang berhasil namun dalam dirinya selalu tidak ada harapan untuk itu.

  • Ketidakberdayaan (Helplessness)

Mirip dengan hopelessness ketika merasa gagal karena orang lain pernah mencobanya. Sedangkan helplessness adalah pengalaman seseorang yang merasa orang lain bisa sukses karena memilki kekuatan, kemudian mereka membandingkan dengan dirinya sendiri tidak bisa sukses karena tidak memiliki sebagaimana dengan orang tersebut.

Mereka merasa tidak berdaya dengan orang lain, merasa orang mempunyai lebih sedangkan dirinya tidak. Dengan alasan tersebut mereka menjadi tidak berdaya karena terus membandingkan diri dengan orang lain. Padahal bisa setiap orang bisa saja mempunyai kelebihan masing-masing untuk sukses, walaupun itu berbeda dengan orang lain.

  • Tidak Berharga (Worthlessness) 

Berbeda dengan kedua jenis mental block sebelumnya, jika yang pertama membuat mereka merasa dirnya akan gagal karena orang lain pernah mencobanya kemudian gagal. Pada jenis kedua adalah merasa tidak berdaya karena orang lain bisa sukses karena mempunyai kelebihan, sedangkan mereka akan gagala karena tidak memilkinya.

Pada jenis mental block yang ketiga ini, mereka selain merasa tidak ada harapan dan ketidakberdayaan adalah merasa dirinya tidak berharga. Worthlessness adalah pengalaman seseorang yang merasa dirinya penuh kekurangan dibandingkan orang lain, atau selalu merasa dirinya tidak berharga maupun pantas mendapatkan sesuatu dari pada orang lain.

Penyebab Mental Block

Di sisi bentuk dan gejala mental block, adapun yang perlu diketahui juga adalah apa penyebab mental block? Menurut (Hikmah, 2021: 15) seperti menciptakan keyakinan bahwa diri kita tidak dapat mencapai sesuatu, dan akan sangat sulit untuk melewati keyakinan ini. Menurutnya penyabab mental block selain itu adalah sebagai berikut:

  • Trauma atau ketakutan akan kegagalan

Penyebab seseorang mengalami mental block salah satunya adalah trauma akan atau ketakutan akan kegagalan. Misalnya seseorang pernah mengalami kegagalan di masa lalu dan mengantisipasi hal itu di masa sekarang atau kedepan dan hal itu dilakukan secara berlebihan. Sehingga membuat seseorang terkadang bekerja di bawah tekanan untuk terus bisa berhasil. 

  • Kecemasan atau gugup 

Penyebab mental block yang kedua adalah ketika seseorang terus merasa cemas atau gugup. Sehingga dalam melakukan sesuatu selalu dikelilingi dengan perasaan gagal, perasaan itupun membuat mereka beraktivitas menjadi tidak maksimal dan seringkali menampilkan diri dengan cara yang buruk.

Mereka selalu takut dengan bayangan yang diciptakan oleh dirinya sendiri, seperti merasa tidak punya kemampuan tentang sesuatu yang kemudian dengan alasan itulah mereka berpikir bahwa pasti akan gagal. Padahal semua itu belum terjadi dan hanya mereka ciptakan dalam pikirannya sendiri.

  • Keraguan atas diri sendiri 

Semakin sering kamu gagal melakukan sesuatu, semakin kamu percaya bahwa kamu tidak bisa melakukannya. Pada titik ini, kecil kemungkinan untuk mencapai tujuan hanya karena kamu yakin tidak bisa. 

Selain penyabab di atas, menurut (Yusdarmanto, 2015) terdapat beberapa penyebab mental block yaitu seperti pengalaman hidup kurang baik, pergaulan, mengalami traumatik di masa lalu, bekas luka batin serta pengalaman yang tidak menyenangkan ketika kecil. 

Tidak hanya itu penyebab lainnya juga seperti cara pandang  yang keliru atau anggapan terhadap sesuatu, atau bisas saja akibatnya dari cara belajar maupun pendidikan yang tidak tepat. Berkaitan dengan faktor terjadinya mental block, maka menurut (Ramadhana, 2020 secara umum penyebab mental block terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

  • Traumatik 

Trauma adalah salah satu penyebab seseorang mengalami mental block, karena trauma tidak hanya terjadi akibat pengalaman masa lalau. Melainkan bisa saja trauma itu terjadi akibat peristiwa atau kejadian di hari ini, bahkan pada masa yang akan datang dan kemudian jenis trauma inilah yang seringkali membentuk mental block.

Kita seringkali menghawatirkan masa depan yang belum pasti dan tidak tahu seperti apa pengalaman kita selanjutnya. Hal itu membuat diri kita menjadi khawatir yang berlebihan akan peristiwa dan pengalaman yang tidak mengenakan di masa depan, walaupun itu belum terjadi.

Kekhawatiran akan masa depan itu bisa saja sangat beragam dan mungkin setiap dari kita pernah mengalaminya secara berbeda-beda. Misalnya, kita takut bahwa suatu saat akan jatuh msikin, dengan demikian kita membuat diri terus sibuk untuk selalu bekerja. 

Contoh lainya seperti ketakutan akan seorang kekasih yang akan meninggalkan kita, sehingga kita membuat perencanaan yang berlebihan dengan membuat larangan-larangan yang kita anggap sebagai pemicunya. Tentunya kita harus tau apa jadinya ketika terus melakukan hal itu pada seseorang.

  • Respon Negatif 

Penyabab mental block juga tidak hanya terjadi karena traumatik, sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya. Di sisi lain didikan keluarga atau orang tua mungkin mampu mempengaruhi kualitas atau ketahanan mental seseorang.

Akan tetapi ketika seoarang anak mulai beranjak dewasa dan telah berhubungan dengan dunia luar atau lingkungan eksternalnya, juga akan sangat mempengaruhi kondisi mental mereka. 

Hal ini juga diungkapkan oleh (Arif, 2012) menurutnya dalam dunia teknologi pikiran, kata-kata memegang peranan sangat besar dalam memprogram pikiran. Itu juga berpengaruh bukan hanya untuk memprogram pikiran tetapi juga berpengaruh untuk vibrasi positif atau negatif yang terpancar.

Terkadang kita selalu merespon sesuatu dengan cara yang negatif sehingga membuat diri menjadi tidak percaya atau meragukan diri sendiri, walapun pada kenyataannya kita mempunyai kekuatan untuk menghadapinya. 

Cara Mengatasi Mental Block

Bagaimana cara mengatasi mental block atau rasa kurang percaya diri? Sebenarnya ada beragam cara dalam mengatasi hal itu. Namun di sini akan dikemukakan beberapa cara dalam mengatasi mental block, yaitu sebagai berikut:

  • Kenali Gejalanya

Cara pertama kita bisa mengenali lebih dahulu segala bentuk gangguan psikologi yang ada pada diri kita dengan baik, sehingga bisa mengatasi mental block serta lebih sadar akan gejala yang dialami tersebut membuat kita lebih fokus menyelesaikan penyebab masalah-masalah mental block.

  • Melatih Cara Bepikir

Cara berikutnya adalah dengan belajar menata ulang atau melatih cara bepikir yang awalnya pesimis menjadi lebih optimis dalam menghadapi kenyataan kehidupan. Cara ini juga sering di sebut dengan belajar melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

  • Belajar Mengendalikan Diri

Cara berikutnya kita harus bisa belajar mengendalikan diri, ketika merasa terlalu banyak pikiran yang mengganggu dan menghambat. Kemudian tidak perlu terpancing dengan apa yang orang lain bicarakan dan tetap fokus pada tujuan maupun apa yang sedang dihadapi.

  • Berdamai Dengan Masa Lalu

Cara mengatasi mental block yang berikutnya adalah belajar berdamai dengan masa lalu. Ingatlah masa lalu adalah tempat kita untuk berkaca, bukan untuk kembali. Artinya jadikanlah masa lalau sebagai pengalaman atau pelajaran, yang bisa dijadikan pengetahuan penyebab kegagalan demi merancang masa kini dan masa depan yang lebih baik.

  • Mulailah Dengan Hal Sederhana

Cara mengatasi mental block yang berikutnya adalah dengan memulai segala sesuatu atau pekerjaan dengan rangkaian yang sederhana dan terstruktur. Kita tidak perlu memaksakan diri yang dapat mengganggu kesehatan mental pada diri kita.

  • Jangan Memendam Perasaan atau Emosi

Kemudian cara mengatasi mental block yang beriktnya adalah belajar untuk tidak memendam perasaan atau emosi. Kita bisa melakukannya dengan bercerita pada orang-orang yang kita percaya dan bila itu sulit, mungkin cara selanjutnya yang bisa dicoba adalah dengan cara menulis.

  • Belajar Memaafkan

Cara mengatasi mental block yang lain adalah dengan belajar memafkan, baik itu memaafkan orang lain maupun diri kita sendiri. Hal ini mungkin sulitm akant tetapi tidak ada salahnya mencoba secara perlahan-lahan. 

Maafkanlah segala kegagalan yang pernah anda buat, begitupun dengan apa yang orang lain buat pada kita. Karena kebencian pada diri dan orang lain hanya akan menjadi beban bagi batin kita dan menghambat perkembangan diri kita sendiri.

  • Membangun Pola Hidup Sehat

Cara yang terakhir dalam mengatasi mental block adalah dengan belajar meningkatkan pola hidup sehat, seperti cara rajin berolahraga serta melakukan konsultasi dengan psikologi untuk mendapatkan saran mengenai kondisimu kita saat ini.

Referensi

Yusdarmanto, Purwanto. 2015. Spiritual Mental BlockPestasi, Jakarta.


Antonius Arif. 2012. Rahasia Menghancurkan Mental Block. Titik Media, Yogyakarta.


Hikmah, Nurul dan Dzawata Afnan, Al Hafidzah. 2021. Quranic Modelling: Tuk Raih Stimulans Langit Lepaskan Mental Block. Cetakan Pertama. Bait Qurany Mulltimedia, Tanggerang Selatan.


Ramadhana, Mawaddah. 2020. Mental Block Sebagai Faktor Penghambat Komunikasi Verbal Pada Masyarakat Desa Kampung Baru Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi, Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.


Post a Comment

Post a Comment