EjB3vSKmQo697EadCV9cGlL38GnDuoUNUgLqklCB
Bookmark

Mengenal Ciri-Ciri Kepribadian Menurut Para Ahli, Serta Jenis-Jenis Kepribadian Yang Sehat Dan Sakit Dalam Pendekatan Psikologi

Tipe kepribadian menurut para ahli diungkapkan sangat beragam, untuk itu alangkah penting kita memahami bagaimana uraian kepribadan berdasarkan pendapat atau penelitian yang mereka lakukan.

Di sisi lain tipe kepribadian menurut para ahli tidak hanya penting untuk dipahami, melainkan dalam dunia kerja saat ini atau ruang lingkup organisasi menganggap kepribadian sangat menentukan pencapaian tujuan mereka, sehingga kerpibadian yang sehat dan sakit sangat penting untuk diketahui demi kepentingan organisaisi maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenal Ciri-Ciri Kepribadian Sehat dan Sakit
Gambar. Mengenal ciri-ciri kepribadian sehat dan sakit. Sumber. pixabay.com

Untuk itu dalam pembahasan kali ini adalah tentang bagaimana mengetahui kepribadian yang sehat dan sakit, atau tidak sehat. Hal ini akan diuraikan berdasarkan pada pengertian baik itu kepribadian sehat maupun tidak sehat menurut para ahli, serta ciri-cirinya.

Pengertian Kepribadian

Definisi kepribadian menurut (Rakhmat, 1996:177-178) secara bahasa ada beberapa istilah yang di gunakan untuk menggambarkan kepribadian, yaitu pertama mentality diartikan sebagai situasi mental yang dihubungkan dengan kegiatan mental. Kedua, personality yaitu sebuah totalitas karakter personal.

Ketiga, individulity yang berarti sifat khas yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat berbeda dari orang lain. keempat identity yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan dirinya terhadap sesuatu dari luar.

Untuk memahami pengertian lebih jauh mengenai kepribadian, maka alangkah baiknya kita melihat beberapa pendapat dari para ahli psikologi yang di kutip oleh Syamsu Yusuf (2011: 3), yaitu sebagai berikut: 

  • Hall & Lindzey, mengartikan kepribadian sebagai: 1) Suatu bentuk kecakapan atau keterampilan sosial, 2) adanya kesan yang ditunjukan secara menonjol paada orang lain baik itu kesan yang pendiam maupun agresif. 
  • Woodworth, menjelaskan bahwa kepribadian adalah suatu kualitas dari tingkah individu secara total.
  • Dashiell, menjelaskan kepribadian adalah gambaran total dari tingkah laku seseorang yang terorganisir.

Kepribadian Sehat Dalam Psikologi

Dalam kajian psikologi yang membahas tentang kepribadian sehat sebenarnya sangat beragam. Hal ini karena pendekatan yang digunakan dalam masing-masing perspektif sangtlah berbeda-beda.

Untuk teori yang dilahirkan dalam membicarakan kepribadian sehat juga beragam. Adapun menurut (Dewi, 2012) keragaman pendekatan tersebut yaitu terdiri dari teori psikodinamik, sifat (traits), Belajar (sosial-kognitif), eksistensi-humanistik, dan teori pengembangan diri. Hal ini akan diuraikan sebagai berikut:

1. Teori Psikodinamik

Bagaimana kepribadian sehat dalam pendekatan teori Psikodinamik menurut (Dewi, 2012) mejelaskan bahwa individu yang memiliki kepribadian sehat dalam perspektif psikodinamika adalah sebagai individu yang terdiri dari hal-hal berikut:

  • Mampu untuk mencintai dan bekerja (lieben und arbeiten)

Kepribadian yang sehat dalam pandangan psikodinamika yang pertama adalah adanya kemampuan untuk mencintai dan bekerja. Dengan kataa lain individu yang berkepribadian sehat mampu menunjukan sikap kepedulian pada orang lain dengan mendalam, mampu membangun keintiman dalam sebuah hubungan serta  mengarahkannya pada hal-hal yang produktif.

Di sisi lain pandangan psikodinamika tentang kepribadian yang sehat merupakan suatu implus seksual yang bisa saja diekspresikan pada suatu relasi sebagaimana pada orang dewasa walaupun itu berlainan gender. Adapun implus yang lain dapat tersalurkan  seperti aktivitas sosial yang produktif.

  • Memiliki ego strength 

Pandangan psikodinamika yang lain dalam menjelaskan tetan kepribadian sehat adalah adanya kemampuan individu dalam mengelola atau mengendalikan dan mengatur id serta super egonya sendiri. Hal ini memang berasal dari salah satu tokoh seperti Sigmund Freud.

Pandangan ini juga menjelaskan bahwa suatu ekspresi yang primirif dari id akan berkurang serta ekspresi itu yang sesuai dengan situasi ketika muncul tanpa suatu represi yang berasal dari ego secara berlebihan.

  • Memilki creative self (Jung & Adler)

Creative self adalah pandangan dari Jung dan Adler dalam menjalaskan tentang kepribadian yang sehat. Bagi mereka individu yang bisa dikatakan sebagai suatu susuanan kepribadian yang sehat yaitu ketika mereka memiliki kekuatan dalam mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya sendiri. 

  • Mampu melakukan kompensasi bagi perasaan inferiornya (Adler)

Tahap ini menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki kepribadian sehat tentu harus mempunyai kemampuan untuk melakukan penilaian tentang dirinya, baik itu kemampuan, kekurangan maupun perasaannya. Artinya mereka harus sadar dengan setiap kelebihan dan kekurangannya, kemudian mampu mengembangkan setiap hal-hal yang berkaitan dengan kelebihan serta terus mengembangkan diri dari hal-hal yang menjadi kekurangannya.

  • Adanya hasil yang positif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial (Erikson)

Tahap ini menjelaskan bahwa orang yang memiliki kepribadian sehat mampu memberikan hasil yang positif dalam berinteraksi, atau membangun hubungan dengan lingkungan sosial mereka. Sehingga harus adanya kepercayaan dasar pada diri sendiri agar selalu aktiv dalam setiap kegiatan.

2. Teori Sifat (Trait)

Teori trait menjelaskan kepribadian sehat sebagai bentuk kompilasi antara sifat-sifat yang diturunkan ke individu dengan kemampuan individu menyesuaikan diri dengan sifat tersebut dan lingkungannya. Hal ini juga merupakan suatu pendekatan lain dalam memandang kepribadian yang sehat dengan teori sifat.

Dengan demikian dalam teori ini sangat penjelasannya sangat menekankan bahwa yang dimaksud dengan kepribadian sehat adalah suatu bentuk kompilasi pada berbagai sifat yang ada dalam diri individu dengan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungann sosialnya.

Penjelasan teersebut juga diungkapkan oleh (Dewi, 2012) yang mengatakan bahwa pendekatan teori sifat ini memandang kepribadian yang sehat adalah mereka yang mampu mengenal, dan menemukan setiap potensi dari sifat-sifat yang mereka miliki. Kemudian mengarahkan menjadi apa yang diinginkan dari setiap sifat-sifat tersebut.

Bentuk-bentuk penyesuaian dalam perspektif teori sifat atau trait telah dicontohkan seperti individu yang mampu mencari jenis pekerjaan maupun aktivitas sosial yang sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya.

3. Teori Belajar /Teori Sosial-Kognitif

Pendekatan lain yang menjelaskan tentang kepribadian sehat adalah dari perspektif teori sosial kognitif atau belajar. Pandangan ini menjelaskan bahwa sebenarnya suatu kepribadian itu tidak dapat diamati maupun diukur, terkecuali kita mengenal bagian-bagian yang menyusunnya seperti tingkah laku individu.

Untuk itu dalam padangan teori belajar memandang kepribadian yang sehat sebagai suatu kemampuan atau kapasitas seseorang agar dapat berperilaku secara adaptif, yaitu dapat berperilaku dengan tepat sebagaiamana keberadaannya pada suatu lingkungannya dalam proses belajar dan kemudian dapat menghasilkan reinforcement. 

Di sisi lain ada beberapa variabel-variabel kepribadian sehat yang dikemukakan oleh (Dewi, 2012) dengan menggunakan pendekatan sosial kognitif atau teori belajar, yang mengatakan bahwa individu dianggap memiliki kepribadian sehat yaitu adanya variabel-variabel sebagai berikut:

  • Adanya aktivitas untuk melakukan proses seperti belajar dan pengamatan.
  • Adanya kemauan untuk mempelajari atau mengembangkan kompetensi atau keterampilan tertentu.
  • Akurat dalam melakukan pengkodean situasi tertentu.
  • Akurat dalam memiliki ekspetasi dan efikasi diri yang positif.
  • Dapat mengekspresikan emosi dengan baik.
  • Memiliki sistem regulasi diri yang efisien. 

4. Teori Eksistensi-Humanistik

Bagaimana kepribadian sehat dalam pendekatan teori eksistensi-humanistik? Menurut (Dewi, 2012) yang menjadi fokus dalam pembahasan kepribadian sehat dari pendekatan ini adalah fungsi dari individu yang sehat secara psikologis, dan karakteristiknya yaitu sebagai berikut: 

  • Mampu mengalami kehidupan saat ini dan masa datang. 
  • Adanya sikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru.
  • Individu mampu mengekspresikan setiap ide maupun perasaannya.
  • Adanya keterlibatan pada aktivitas yang lebih bermakna, adanya perasaan bermakna serta mampu untuk mengalami pengalaman puncak.
  • Individu bisa membuat perubahan besar dalam kehidupannya, yang berupaya pada tujuan baru, mampu menginterpertasikan pengalamannya, serta kemerdekaan diri dalam bertindak.
  • Individu mampu mengenal siapa dirinya, adanya nilai-nilai dan cara-cara tersendiri untuk memahami setiap konsekuensi atau resiko, serta dapat mengantisipasi maupun mengendalikannya.

5. Teori Pengembangan Diri 

Pendekatan lain dalam memahami kepribadian yang sehat adalah datang daari teori pengembangan diri. Pandangan ini menganggap bahwa setiap individu tentu memiliki kesempatan untuk mensejahterakan kondisi piskologisnya, sebagaiman hal ini diuraikan oleh (Hahn & Payne, 2003) yang menjelaskan bahwa kepribadian yang sehat itu terdiri dari beberapa langkah pengembangan diri yaitu sebagai berikut: 

  • Mereka mampu memperbaiki cara untu berkomunikasi, adanya kemampuan mendengar aktif, sikap berempati, adanya skill baik verbal maupun non-verbal serta asertif. 
  • Mampu menggunakan humor dengan efektif.
  • Adanya kemampuan dan keterampilan untuk memperbaiki maupun mengelola konflik.
  • Mampu hidup dengan pendekatan yang proaktif seperti mambangun membangun dan menerima gambaran mentalnya, adanya upaya memperoleh pengalaman baru, serta gambaran mental tersebut dijadikan suatu susunan sebagai pola dan acuan dalam kehidupan atau beraktivitas. 

Model-Model Kepribadian Sehat Menurut Para Ahli

Definisi kepribadian yang sehat sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, diharapkan dapat memberikan kita sedikit pengertian tentang apa itu kepribadian yang sehat dengan beragam perspektif dalam psikologi.

Lantas bagaimana memahami kepribadian yang sehat menurut para ahli agar lebih spesifik? Mengenai hal ini, maka kita akan melihat dari uraian yang diberikan oleh Duane Schultz (1991) tentang kepribadian yang sehat menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

1. Kepribadian Sehat Menurut Allport

Gordon Allport adalah seorang psikolog yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang psikologi kepribadian. Dia mengemukakan beberapa karakteristik kepribadian yang menurutnya mencerminkan kesehatan psikologis. 

Meskipun Allport tidak secara khusus memberikan daftar kepribadian yang sehat, dia mengidentifikasi beberapa faktor yang menyumbang pada perkembangan kepribadian yang sehat. Berikut adalah beberapa karakteristik kepribadian yang mencerminkan kesehatan menurut pandangan Allport:

  • Kepribadian Terintegrasi

Menurut Allport, individu yang memiliki kepribadian yang sehat adalah mereka yang mengintegrasikan berbagai aspek kepribadian mereka dengan konsistensi dan koherensi. Mereka memiliki pemahaman yang utuh tentang diri mereka sendiri dan memiliki kesatuan antara pikiran, perasaan, dan tindakan mereka.

  • Kemandirian

Individu dengan kepribadian yang sehat dapat berpikir secara independen dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pemikiran kritis mereka sendiri. Mereka tidak tergantung pada otoritas eksternal atau dorongan dari orang lain untuk membuat keputusan.

  • Ketangguhan Psikologis

Allport percaya bahwa individu yang sehat memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan hidup dengan keberanian dan ketangguhan. Mereka mampu mengatasi stres, trauma, dan kegagalan dengan baik, serta memiliki kemampuan untuk pulih dari kejadian negatif.

  • Kemampuan Berhubungan Sosial

Kesehatan psikologis juga melibatkan kemampuan individu untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain. Allport menekankan pentingnya memiliki hubungan sosial yang memuaskan, saling mendukung, dan membangun, serta kemampuan untuk memahami dan menghargai pandangan orang lain.

  • Keterbukaan Terhadap Pengalaman

Allport menganggap bahwa individu yang sehat adalah mereka yang memiliki keterbukaan terhadap pengalaman baru, ide-ide baru, dan pandangan dunia yang berbeda. Mereka cenderung mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka dan memiliki sikap yang terbuka terhadap pertumbuhan dan perubahan.

2. Kepribadian Sehat Menurut Rogers

Menurut Carl Rogers, seorang psikolog humanistik terkenal, kepribadian yang sehat berkaitan dengan konsepnya tentang "self-actualization" atau aktualisasi diri. Rogers berpendapat bahwa individu memiliki dorongan bawaan untuk mencapai potensi mereka yang penuh dan berkembang menjadi individu yang sehat. Berikut adalah beberapa karakteristik kepribadian yang menurut Rogers mencerminkan kesehatan psikologis:

  • Penerimaan Diri (self-acceptance)

Individu yang sehat secara psikologis dapat menerima dan menghargai diri mereka sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang diri mereka sendiri, dan tidak terlalu bergantung pada evaluasi positif dari orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri.

  • Kesadaran Diri (self-awareness)

Rogers menganggap kesadaran diri sebagai elemen penting dalam kepribadian yang sehat. Individu yang sehat memiliki kemampuan untuk menyadari dan memahami perasaan, pikiran, dan motivasi mereka sendiri secara jujur dan objektif. Mereka memiliki wawasan yang baik tentang nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup mereka.

  • Pertumbuhan diri (self-growth)

Rogers percaya bahwa individu yang sehat terus mengalami pertumbuhan diri sepanjang hidup mereka. Mereka berusaha untuk mengembangkan potensi mereka yang penuh dan menjadi yang terbaik versi diri mereka sendiri. Mereka cenderung mencari pengalaman baru, tantangan, dan peluang untuk belajar dan berkembang.

  • Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience)

Individu yang sehat menurut Rogers adalah mereka yang terbuka terhadap berbagai pengalaman dan memiliki kemampuan untuk menerima dan mempelajari hal-hal baru. Mereka tidak takut dengan ketidakpastian atau perubahan, dan lebih cenderung menerima perbedaan dan diversitas.

  • Hubungan interpersonal yang positif

Rogers juga menganggap hubungan interpersonal yang sehat sebagai faktor penting dalam kepribadian yang sehat. Individu yang sehat mampu membentuk hubungan yang empatik, saling mendukung, dan membangun dengan orang lain. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami dan menghargai pandangan orang lain, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Pendekatan Rogers yang humanistik menekankan pada penghormatan terhadap keunikan individu dan dorongan untuk pertumbuhan diri. Bagi Rogers, kepribadian yang sehat adalah hasil dari individu yang mampu mengaktualisasikan potensi diri mereka dan hidup secara konsisten dengan nilai-nilai dan tujuan hidup yang autentik.

3. Kepribadian Sehat Menurut Erich Fromm 

Pribadi yang sehat adalah pribadi yang berorientasi pada modus produktif yaitu pribadi yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Pendekatan Fromm menekankan pada pemenuhan diri, hubungan sosial yang sehat, dan kemandirian individu. 

Menurut Erich Fromm kepribadian yang sehat adalah hasil dari pengembangan kapasitas untuk mencintai, pemahaman diri yang mendalam, kreativitas yang terungkap, dan keterlibatan sosial yang produktif. Berikut ini adalah beberapa aspek penting dalam kepribadian yang sehat menurut pandangan Fromm:

  • Kemampuan untuk mencintai (capacity to love)

Fromm percaya bahwa kemampuan untuk mencintai adalah aspek sentral dalam kepribadian yang sehat. Ini melibatkan kemampuan seseorang untuk mengalami kedekatan emosional, empati, dan keterhubungan dengan orang lain secara positif dan saling mendukung.

  • Kemandirian (autonomy)

Fromm menganggap kemandirian sebagai elemen penting dalam kepribadian yang sehat. Ini mencakup kemampuan individu untuk berpikir secara mandiri, mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi mereka, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Kemandirian juga melibatkan kebebasan dari ketergantungan yang tidak sehat pada otoritas eksternal.

  • Pemahaman diri (self-awareness)

Individu yang sehat menurut Fromm memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri. Mereka mampu memahami motif dan kebutuhan mereka sendiri serta memiliki wawasan yang jujur tentang kekuatan dan kelemahan pribadi mereka.

  • Kemampuan kreatif (creative orientation)

Kepribadian yang sehat melibatkan kemampuan individu untuk mengekspresikan diri mereka melalui kreativitas. Fromm berpendapat bahwa kreativitas adalah ungkapan dari potensi pribadi yang unik dan mampu memberikan kepuasan emosional dan intelektual.

  • Keterlibatan sosial (social engagement)

Fromm menggarisbawahi pentingnya keterlibatan sosial dalam kepribadian yang sehat. Individu yang sehat terhubung dengan masyarakat dan merasa terikat pada tanggung jawab sosial. Mereka memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan berpartisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

4. Kepribadian Sehat Menurut Maslow 

Menurut Maslow, kepribadian yang sehat terkait erat dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang mendasar. Ia berpendapat bahwa individu perlu memenuhi serangkaian kebutuhan sebelum mereka dapat mencapai tingkat kepribadian yang lebih tinggi dan memenuhi potensi penuh mereka. Berikut ini adalah beberapa karakteristik kepribadian yang sehat menurut Abraham Maslow:

  • Pemenuhan kebutuhan fisik

Kepribadian yang sehat dimulai dengan pemenuhan kebutuhan fisik dasar seperti makanan, air, tidur yang cukup, tempat tinggal yang aman, dan kesehatan yang baik. Ketika kebutuhan-kebutuhan ini terpenuhi, individu dapat berkonsentrasi pada aspek-aspek lain dari kehidupan mereka.

  • Keamanan dan kestabilan

Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, individu perlu merasa aman dan stabil dalam hidup mereka. Ini mencakup keamanan fisik, kestabilan ekonomi, perlindungan dari ancaman dan kekerasan, serta rasa stabilitas dalam hubungan dan lingkungan sosial mereka.

  • Hubungan sosial yang sehat

Maslow mengakui pentingnya hubungan sosial yang positif dalam mencapai kepribadian yang sehat. Individu perlu memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain, merasa dicintai, diterima, dan didukung oleh keluarga, teman, dan komunitas. Hubungan yang sehat memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan akan kasih sayang dan afiliasi sosial.

  • Penghargaan dan pengakuan

Kepribadian yang sehat melibatkan penghargaan dan pengakuan terhadap diri sendiri dan prestasi individu. Ketika individu diberi apresiasi dan dihargai atas upaya dan kontribusinya, mereka merasa bernilai dan termotivasi untuk terus tumbuh dan berkembang.

  • Aktualisasi diri

Bagian paling penting dari teori Maslow adalah konsep aktualisasi diri. Ini mencakup mencapai potensi penuh dan mengembangkan diri secara pribadi, intelektual, dan emosional. Individu yang mencapai aktualisasi diri hidup sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi mereka, mengejar minat dan bakat yang unik, dan merasakan makna dan kepuasan dalam hidup mereka.

5. Kepribadian Sehat Menurut Jung

Carl Jung, seorang psikolog Swiss terkenal, mengembangkan teori kepribadian yang kompleks. Menurut Jung, kepribadian yang sehat melibatkan pengembangan kesadaran diri, integrasi komponen-komponen kepribadian, dan mencapai keseimbangan antara bagian sadar dan tidak sadar. Berikut ini adalah beberapa ciri kepribadian yang sehat menurut Carl Jung:

  • Kesadaran diri (Self-awareness)

Individu yang memiliki kepribadian yang sehat memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi. Mereka memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan tujuan hidup mereka. Mereka juga mengenali emosi, kebutuhan, dan motivasi mereka.

  • Integrasi kepribadian

Jung percaya bahwa kepribadian yang sehat melibatkan integrasi komponen-komponen kepribadian yang berbeda, yaitu bagian sadar dan tidak sadar. Hal ini melibatkan penerimaan dan pemahaman terhadap aspek-aspek diri yang tersembunyi dan mungkin bertentangan. Proses integrasi ini membantu individu mencapai kesatuan dan keseimbangan dalam kepribadian mereka.

  • Keseimbangan antara ekstrovert dan introvert

Jung membagi kepribadian menjadi dua orientasi, yaitu ekstrovert (mengarah ke luar) dan introvert (mengarah ke dalam). Kepribadian yang sehat mampu mencapai keseimbangan antara kedua orientasi ini. Individu dapat menghargai interaksi sosial dan juga menghargai waktu untuk refleksi dan introspeksi.

  • Integrasi anima dan animus

Jung menggambarkan anima sebagai aspek feminin dalam diri pria dan animus sebagai aspek maskulin dalam diri wanita. Kepribadian yang sehat mengintegrasikan kedua aspek ini dengan baik, memungkinkan individu untuk menghargai dan menggunakan karakteristik yang ada pada kedua jenis kelamin.

  • Kesadaran terhadap bayangan (shadow)

Bayangan merujuk pada aspek-aspek yang tersembunyi, tidak disadari, atau tidak diterima dari diri seseorang. Jung menyatakan bahwa kepribadian yang sehat mengakui dan memahami bayangan mereka. Dengan mengintegrasikan bayangan, individu dapat mengurangi konflik internal dan mencegah proyeksi bayangan pada orang lain.

  • Pertumbuhan dan individuasi

Jung menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi dan individuasi sebagai tujuan akhir kepribadian yang sehat. Individu yang mengalami individuasi mengembangkan identitas yang unik dan menghormati nilai-nilai mereka sendiri. Mereka tidak hanya mengikuti norma dan ekspektasi sosial secara membabi buta, tetapi juga mengejar jalan mereka sendiri untuk menjadi diri yang sebenarnya.

6. Kepribadian Sehat Menurut Frankl

Menurut Frankl, kepribadian yang sehat terkait erat dengan kemampuan individu untuk menemukan makna dalam kehidupan mereka. Ia berpendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan akan makna dan tujuan yang mendalam, dan mencapai kepuasan dan kesehatan mental melalui pencarian dan pemenuhan makna ini. Berikut ini adalah beberapa ciri kepribadian yang sehat menurut Viktor Frankl:

  • Pencarian makna

Individu dengan kepribadian yang sehat memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap pencarian makna dalam kehidupan mereka. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai, tujuan, dan tujuan hidup yang memberi mereka motivasi dan arah.

  • Kemandirian

Kepribadian yang sehat melibatkan kemampuan individu untuk mengambil tanggung jawab penuh atas kehidupan mereka sendiri. Mereka mampu mengambil keputusan, bertindak sesuai dengan nilai-nilai mereka, dan mengendalikan respon mereka terhadap lingkungan dan situasi.

  • Ketahanan (resilience)

Frankl menganggap ketahanan sebagai aspek penting dari kepribadian yang sehat. Individu yang memiliki kepribadian yang sehat mampu menghadapi tantangan, kesulitan, dan penderitaan dalam hidup dengan ketahanan yang kuat. Mereka menemukan kekuatan dalam mengatasi kesulitan dan belajar dari pengalaman yang sulit.

  • Penerimaan realitas

Kepribadian yang sehat melibatkan penerimaan realitas yang ada dalam hidup. Individu tidak berusaha untuk mengubah hal-hal yang tidak dapat mereka kontrol, melainkan fokus pada bagaimana mereka merespons dan menemukan makna dalam situasi tersebut.

  • Relasi dan keterhubungan

Frankl menekankan pentingnya relasi dan keterhubungan sosial dalam mencapai kepribadian yang sehat. Individu yang memiliki kepribadian yang sehat memiliki hubungan yang bermakna dengan orang lain, berempati, dan berkontribusi pada komunitas mereka.

  • Transendensi

Frankl menekankan pentingnya transcendensi, yaitu mengatasi diri sendiri dan mengalami sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri. Individu dengan kepribadian yang sehat mampu melampaui ego dan merasakan hubungan yang dalam dengan nilai-nilai, keindahan, alam, atau entitas spiritual yang lebih besar.

Pandangan Frankl tentang kepribadian yang sehat menekankan pentingnya makna dan tujuan dalam hidup. Bagi Frankl, kepribadian yang sehat berkembang ketika individu dapat menemukan dan menjalani hidup dengan makna yang autentik dan memenuhi nilai-nilai dan tujuan pribadi mereka.

7. Kepribadian Sehat Menurut Perls

Menurut Perls, kepribadian yang sehat melibatkan integrasi dan keseimbangan yang harmonis antara berbagai aspek kepribadian individu. Berikut adalah beberapa ciri kepribadian yang sehat menurut Fritz Perls:

  • Kehadiran (Presence)

Kepribadian yang sehat melibatkan kemampuan untuk hadir sepenuhnya di dalam momen ini, menjadi sadar akan pengalaman dan perasaan yang sedang terjadi. Individu yang memiliki kepribadian yang sehat mampu terlibat secara aktif dalam interaksi dengan dunia sekitarnya, baik secara fisik maupun emosional.

  • Keterhubungan (Contact)

Perls menekankan pentingnya keterhubungan dengan orang lain dan dunia sekitar. Kepribadian yang sehat melibatkan kemampuan untuk membentuk hubungan yang bermakna, berempati, dan saling mendukung dengan orang lain. Individu juga mampu menghubungkan diri dengan lingkungan alam dan sosial secara keseluruhan.

  • Keterbukaan (Openness)

Kepribadian yang sehat melibatkan keterbukaan terhadap pengalaman dan pemahaman yang baru. Individu tidak terjebak dalam pola pikir yang kaku atau terlalu mengikat pada keyakinan dan persepsi tertentu. Mereka siap menerima perubahan, pertumbuhan, dan tantangan baru dalam hidup.

  • Integritas (Wholeness)

Kepribadian yang sehat melibatkan integrasi yang utuh antara berbagai aspek kepribadian. Individu tidak membagi diri mereka menjadi bagian-bagian terpisah, tetapi mampu mengintegrasikan pikiran, emosi, dan tindakan mereka secara keseluruhan. Hal ini menghasilkan perasaan kesatuan dan konsistensi dalam diri.

  • Tanggung jawab (Responsibility)

Kepribadian yang sehat melibatkan pengakuan akan tanggung jawab individu terhadap diri sendiri dan tindakan mereka. Individu yang memiliki kepribadian yang sehat bertanggung jawab atas pilihan mereka, mengambil inisiatif untuk mencapai tujuan mereka, dan menerima konsekuensi dari tindakan mereka.

  • Kreativitas (Creativity)

Kepribadian yang sehat melibatkan kekayaan kreativitas dalam menghadapi tantangan hidup. Individu mampu mengekspresikan diri mereka dengan cara yang autentik dan kreatif, menemukan solusi baru dan inovatif dalam menghadapi masalah, dan menjalani hidup dengan penuh imajinasi dan keberanian.

Ciri-Ciri Kepribadian Yang Tidak Sehat 

Pada pembahasan sebelumnya telah banyak menguraikan tentang kepribadian yang sehat. Sebagaimana yang ungkapkan oleh para ahli, lantas bagaimana dengan ciri-ciri kepribadian yang sakit atau tidak sehat?

Kusni (2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa depresi terselubung juga merupakan tanda-tanda kepribadian yang sakit. Apa yang dimaksud dengan depresi terselubung adalah depresi ringan.

Depresi terselubung mempunyai tanda-tanda, yaitu yang pertama adalah kehidupan antusiasme, aktivitas fisik dan mentalnya menurun secara perlahan tetapi pasti. Kedua, pasien merasa kecil hati dan patah hati. Ketiga, kerja dan aktivitas lain terasa seolah-olah menguras energi, namun tidak memuaskan hasilnya. 

Keempat, perasaan sebagai orang yang gagal, salah, berdosa memenuhi benaknya. Kelima, kehilangan minat terhadap segala hal yang terkait dengan dirinya, akibatnya menurun nafsu makan, terjadi gangguan pencernaan, diare atau bahkan sulit buang air besar. 

Tidak hanya itu tanda-tanda kepribadian sakit lainnya juga diungkpakan oleh (Alex Sobur, 2003: 35-37) dengan lugas menguraikan ciri-ciri kepribadian yang tidak sehat, yaitu sebagai berikut:

  • Ketidakmampuan individu membangun hubungan persahabatan dan cenderung mengisolasikan diri. 
  • Sulit untuk melakukan konsentrasi dengan baik, menjadi tidak tekun dalam pekerjaan dan terlalu banyak melamun.
  • Adanya sikap penyangakalan terhadap baik itu nama, asal usul, suku bangsa, masa lampau, dan lain-lainnya. 
  • Ketidakmampuan dalam memperjuangkan diri, sering muncul keinginan untuk bunuh diri serta adanya kebosanan dalam kehidupan.

Referensi

Abdul Aziz Al-Qusy. 1974. Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental, terj. Zakiah Daradjat. Jakarta: Bulan Bintang.


Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.


Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan, model-model kepribadian sehat, Kanisius.


Rakhmat, Jalaludin. 1996. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Syamsu, Yusuf. 2011. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dewi, Kartika Sari. 2012. Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang: UPT UNDIP Press.

Post a Comment

Post a Comment